selamat datang di blog saya

semoga isi blog ini bermanfaat buat anda...

Cari Blog Ini

Jumat, 18 Desember 2009

ANALISIS PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAPKINERJA OPERATOR

BAB I

ANALISIS PENGARUH PENCAHAYAAN TERHADAP

KINERJA OPERATOR

Tujuan

  1. Mengetahui besarnya itensitas cahaya dengan output yang tepat untuk suatu jenis pekerjaan.
  2. Mengetahui hubungan antara intensitas cahaya degan output yang dihasilkan
  3. Praktikan dapat mengetahui dan memahami tentang kondisi perncahayaan yang dapat mempengeruhi hasil pekerjaan
  4. Peraktikan dapat menetahui tingkat pencahayaan yang diizinkan untuk suatu pekerjaan.

Landasan teori

Agar dapat memahami suatu display, seorang manusia memerlukan

  1. Kemampuan visual yang memadai
  2. Penyejian informasi yang sesuai, termasuk juga ukuran pencahayaa, perbedaan dan desain dari display
  3. Keahlian manusia pengetahuan yang dimiliki dalam upaya pemahaman tentang display.

Mata

    Retina memilki 2 jenis penerimaan: the cones yang masing0masing memiliki urat syaraf yang berhubungan langsung keotak dan efektif dalam halk peneriamaan dan warna di bawah cahaya terang, the rods yang dihubungkan secara berkelompok ke urat syaraf, urat syaraf akan mencapai efektivitas yang paling baik dalam lampu yang terang dan melindungi bagian-bagian penglihatan pada bagian ujung/ tetapi, the cones letaknya berdekatan denga suatu celah sempit yang di pusatkan pada fovea.

Sementara the rods secara serempak meyebar kebagian retina yang tersisa( lihat gambar). Pada fovea kapasitas dari cones adalah ang tersebar dan agar dpat diamati denga jelas, objek herus difokuskan pada bagian tersebut.

Pada retiana daerah yang dihasilkan oleh pandangan pusat meliputi sudut pandang hanya sekitar 10. Hal ini membuktikan bahwa mata hamper selalu melakukan gerakan yang terus menerus untuk melihat suatu daerah pandangan. Pelatihan(tranining) dapat membantu manusia untuk melakukan hal iin denga cara yang paling efisien.

Oleh kaerena mata meliputi daerah yang lebih luas . tehe rods dapat mendeteksi tingkat cahaya yang sangat minim dalam pandangan malam hari. Berdasarkan kondisi-kondisi inilah mata tidak mungkin dapat membedakan warna-warna. The rods dapat mendeteksi pergerakan pada permukaan, suatu penggunaan yang bermanfaat dari karakteristik yang ada dalam halk peringatan bahaya yang mugkin terjadi. Tidaklah bermanfaat bagi para pengemudi, bahwa kemampuan kita utnuk merasakan/mengetahui apa yang ada pada periphery akan menurunkan dengan melajunya/ meningkatnya kecepatan. Bagian ini menjelaskan adanya stimulasi visual pada sisi suatu jalan, misalnya tanda-tanda lalu lintas. Lampu-lampu yang meyala kelap-kelip akan lebih efektif untuk dilihat.

Gerakan mata dan pemfokusan ulang terjadi pda saat yang berarti & inilah salah satu factor yang membatasi rta-rata pengembilan informasi. Sluruh objek yang harus diamati & dipelajari dengan seksama dalam suatu pekerjaan. Seharusnya diletakkan saling berdekatan atau sama dengan lainnya dan pada jarak yang sama dari mata. Informs lain mmerlukan acuan yang efektif & seharusnya di tempatkan langsung tepat di depan suatu posisi yang nyaman san enak dari kepala, dan selanjutnya hal itu dapat untuk menopang kebutujan untuk leher di dalam posisi yang dibelokkkan atau diputar balikkan dalam periode yang cukup lama.


 

Adaptasi pada perubahan-perubahan tingkat cahaya

    Pada tingkat perubahan cahaya yang mendadak,daerah pupil pada matalah ayng pertama kali berybah sekitar 0,25. Daerah tersebut dapat berubah dengan sutu factor sebesar 1:16 dan ktidak adaan adaptasi yang dating dari penerimaan-penerimaan cone dan rods. Proses yang terjadi kemudian kira-kira berlansung dari20 sampai 30 menit dari cahaya terang sampai kondisi gelap. Adaptasi dari gelap ketarng biasanya berlangsung tidak lebih dari 2 menit. Hasil ahirnya menyatakan bahwajagkauan dari penerangan terhadap objek –objek dapat dilihat adalah sangat besar yaitu 1:1011

Dalam cahaya terang kepekaan yang relative dari mata untuk memebedakan warna ditunjukkan pada gambar 14 jika gelap di terima, kepekaan berpindah dengan baik melalui uung dari spectrum yang berwarna biru. Oleh kerana gelap yang diteruma mata tidak peka terhadap warna merah, adaptasi gelap tersebut tidak dapat mengungkapkan samapai cahaya merah, oleh karena itu, alat-alat yang digunakan pada malam hari seharusnya diperjelas dengan cahaya merah.

Pengeruh dari terangknya suatu objek tergantung pada keadaan penerimaan dari mata, jika daerah penglihatan yang mengandung suatu wilayah yang sangat terang, mata akan cendrung untuk menerimanya, mengurangi kepakaannya samapai wilayah yang lebih gelap. Penerimaan dari suatu objek tergantung dari suasana terang yang ada di sekelilingnya, dimana mata dapat menerima suasana tersebut. Oleh karena itu, lampu-lampu jalan dapat membuat suatu perbedaan besar untuk lampu-lampu yang berada pada daerah bervahaya seperti persimpangan-persimpangan, sebab mata yang relah menerima tingkat cahaya sekeliling yang sangat perhatian sseorang.

Masalah-msalah lain vision (penglihatan)

Suatu proporsi yang besar dari populasi memerlukan lensa-;lensa yang dapat diperbaiki utnuk melihat dengan baik, sekitar 8% dari laki-laki dan 0,5% wanita mempunyai bebrapa cacat dalam penerimaan terang warna, walaupun ada variasi yang lebih luas dalam beratnya masalah diantara orang-orang ini. Di mana penerimaan dari warna aadalah kritis pada suatu pekerjaan. Oleh karenanya penglihatan warna harus diuji lebih dahulu.

  1. Kualitas cahaya
    1. Bringkntness distribution

      Menunjukkan jankaun dari iluminsi dala daerah penglihatan, suatu ratio kontras yang tinggi diinginkan penerimaan detail, tetapi variasi yang berlebihan dari iluminasi dapat menyebabkan timbulnya masalah. Mata menerima cahaya utama yang sangat terang sehingga mata menjdi sulit utnuk memerikasa denga cermat objek-objek yang lebih gelap dlam suatu daerah yang terang. Beberapa contoh misalnya:

      1. Sebuah symbol kecil gelap pada dinding terng satau menempel jendela
      2. Sebuah VDU yang dibaca berhadapan dengan jendela
      3. Sebuah benda kerja gelap pada ujung atas dari meja, dengan warna putih perbandinga terang cahaya dalam kerja utama, di fokuskan sebaiknya lebih dari 3 sampai 1. Utnuk membantu memelihara pada daerah pusat ini. Cahaya terang rata-rata tersebut seharusnya sekitar 10 kali besar dri latar belakang.
    2. Glare (silau)

      Cahaya yang menyilaukan ini terjadi yang berlebhan mencapai mata. Hal in dibgi menjadi 2 kategori

      1. Cahaya menyilaukan yang tidak menyenangkan (disamfort glare).

        Cahaya ini menganggu tetapi tidak seberapa menganggu kegiatan visual. Akan tetapi, cahaya ini dapat mngijkatakan kelelahan dan menyebabakan sakit kepala.

      2. Silau yang menganggu (disability glare).

        Cahaya inin secara berkala menganggu penglihatan dengan adanya penghamburan cahaya lensa mata. Orang-orang yang lanjut usia kurang dapat menerima cahaya ini, contohnya ekendaraan menghadap matahari. Kia matahari ada pada horizontal atau harus melihat ke sumber cahaya tersebut.

    3. Shadows

      Bayangan-bayangan yang tajam (sharp shadow) adalah akibat dari sumber cahaya buatan (artificial) yang kecil atau dari cahaya langsung matahari. Keduanya dapat mengakibatkan ratio terang yang berlebihan dalam jangkauan penglihatan, detil-detil penting yang tidak begitu jelas, sumber-sumber yang lebih besar (lampu-lampu yang berfourencence/ berpendar) dan bayangan yang kebih besar. Secara umum, shadows digunakan utnuk kerja inspeksi misalnya menunhjukakan cacat pada permukaan. Dalam beberapa kasus, sumber cahaya diarahkan langusng pada permukaaan luncur.

Pencahayaan sagat mempengruhi kemampuan manusia untuk melihat objek secara jelas, cepat tanpa menimbulakan kesalahan. Kebutuhan akan pencahayaan yang baik, akan makin diperlkukan apabila kita mengerjakan suatu pekerjaan yang memerlukan ketelitian karena penlihatan. Pencahayaan yang terlalau suram, mengekibatkan mata pekerja makin cepat lelah karena mata kana berusaha untuk biasa melihat, di mana lelahnya mata megekibatkan kelelaha menyilaukan.

Kemampuan mata untuk dapat melihat objek dengan jelas di tentukan oleh: ukuran objek, derajat kontaras diantara objek dan sekelilngnya. Luminasi (bringhtness) dan lamanya melihat. Yang di maksudngan derajat kontras adalah perbedaan ejarat terang relative anatara objek yang sekelilingknya, sedangkan luminasi berarti arus cahaya yang dipantulkan oleh objek. Salah satu contoh yang sederhana, apabila kita membaca buku atau meletakkan benda-benda putih, maka warna alas utnuk buku sebaiknya relative sama dengan warna kertas dari buku tersebut agar huruf-huruf dari buku mmpunyai derajat kontras yamg tingi dibandingkan buku dan alasnya, begitu pula putih, agar derajat kontrasnya tingi harus diletakkan pada alas yang berwarna gelap.(lihat gambar)

Efek dari pencahayaan dan cout rast pada ketajaman penglihatan.

    Dapat dilihat pada gambar 16 bagaimana iluminasi dan cout rast dapat mempengeruhi performance dan penglihatan. Kurva-kurva yang telah ditandai dengan sebuah bintang. Seluruhnya mamakai suatu ukuran objek dengan sudut pandang sekitar 3 menit pada mata. C (difinisi Weston) berubah daru 0,28 samapai o,97 didalam mengamati efek dari iluminasi, perhatikan bagaimana suatu aturan darihasil-hasil pengurangan yang beroperasi sekitar 300 lux.

    Penigkatan kontras mugnkin salah satu cara yang lebh efektif dalam upaya meningkatkan kemampuan daya lihat. Masalah masalah cahaya yang menyilaukan adalah pada tingkat iluminasi yang lebih besar dari 100 lux (bergantung pada reflektivitas permukaan)

Peta snellen

    Adalah peta standard untuk mengukur ketajaman visual. Biasanya dibaca pada 6 eter garis teratas dan seharusnya dapat di baca seseorang dengan penglihatan normal pada jarak 60 meter sedangkatn garis lainnya di desain untuk dapat di baca oleh orang-orang dengan penglihtran normal pada jarak 36 24 18 12 9 6 43 da 2 meter. Daya lihat 6/6 diperkirakan normal (20/20 dalam imperial). 6/12 artinya manusiahanya dapat membaca pada jarak 6 meter di mana orang rata-rata dapat membaca 12 meter. Pengajuan lihat pada peta snellen ergantung pada illuminasi yang seharusnya di standarisasikan


 

Perhatikan bahwa pencahayaan dan kontras juga mempengaruhi kecepatan pemahaman. Hal ini sering dijuikan dalam suatu tachistos cope. Suatu alat yang dapat menunjukkan sebuah gambaran utnuk interval singkat. Oleh karenanya symbol-simbol angka-angka salam kata-kata yang dicetak mungkin di evaluasi dahulu menurut cara ini.

Salah satu factor yang mungki penting sari pada lingkungan kerja yang sapat memberikan kepuasan dan produktivitas kepada karyawan adalah adanya penerangan yang baik. Dalam suat pabrik akan membantu dalam menlaksanakan atau berhasilnya kegiatan dan membantu dalam menghemat baik penglihatan mauoun tenaga serta membantu dalam memberikan semangant kerja. Efisiensi seorang operator di rtentukan pada ketetpan saat melihat dan bekerja, sehingga dapat meningkatkan efektifitas kerja dan dapat memberikan keamanan yang lebih besar.

Tingkat penerangan yang baik merupaan salah satu factor utnuk memberikan keadaan konisi penglihatan yang cukup baik. Masih ada beberapa factor degan factor fisik pekerjaan dan temapt kerja, disamping aspek lain seperti kecapaian/ kelelahan dankecepatan memeberikan reaksi.

C. PERALATAN PRAKTIKUM

  1. Sticher
  2. Stopwatch
  3. Alat tulis
  4. Lux meter
  5. Lampu
  6. Meja kursi

D. prosedur praktikum

Pada praktikum pencahayaan iniprosedur praktikum yang harus di lakukan adalah sebagai berikut:

  1. Kelompok praktikum yang terdisi dari 2 orang di bagi dengan tugas sbb:
    1. 1 orang sebagai operator
    2. 1 orang sebagai pengontrol panel dalam hal ini mengatur kondisi yang di gunakan, sebagai timer, pencatat dan penghitung hasil percobaan
  2. Siapkan peralatan yang akan di gunakan ntuk praktikan, serta aturlah kondisi ruangan yang diinginkan (di bantu asisten)
  3. Tingkat pencahayaan yang di gunakan adalah
    1. Rendah : 5 watt
    2. Sedang: 40 watt
    3. Tinggi : 75 watt
  4. Operator masuk ruangan iklim dan memulai pada saat itu juga, timer mulai menghidupkan stopwatch, percobaan di lakukan dalam waktu 13 menit.


     


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

BAB II

ANALISIS PENGARUH KEBISINGAN TERHADAP

KINERJA OPERATOR

Tujuan

  1. Praktikan dapat mengetahui dan memahami kondisi kebisingan yang dapat mempengeruhi haisl suatu pekerjaan.
  2. Praktikan dapat mengetahi tingkat kebisinan yang diizinkan utnuk suatu perkerjaan tertentu.
  3. Praktikan dapat menentukan kebisingan dengan ambang batas.

Landasan teori

Kemajuan teknologi ternyata banyak menimbulkan masalah-masalah seperti diantarnya yang dikatakan sbagai polusi, dimana keadaanini tidak erjadi di maasa lampau. Salah satu polusi yang sekarang menyibukkan para ahli utnuk mengetsinya ialah kebisingan, yaitu bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki oleh telnga kita. Tidak dikehendaki kerena terutama dala jangka panjang bunyi-bunyi tersebut menganggu ketenangan bekerja. Merusak pendengaran , dan dapat menimbulakn kesalahan komunikasi, bahkan menurut pneliti kebisingan yang serius bias menyebabkan kematian.

Frekuesnis dpat hilang karena tidak cukupnya frekuesnsi respon. Pengeruh dari penyeringan di dalam intelijibilitas( mudh atau jelas untuk di mengerti) transmisi suara seharuna di perkuat. Pengruh dari terlalu tinggi atau rendahnya penyeringan terseut.

Ambang batas

    Di tujunjukkan pengeruh dari rentang ambang batas kebisingan pada pemahaman kata-kata. Sebagai contoh disini pada pembicaraan setinggi 70 db dan bagi tingkat kebisingan setinggti 60 db. Maka sekitar 55% suku kata mudah di pahami. Tingkat pemahaman suku kata tersebut akan memberikan tingkat pemahamana kaliamt setinggi 95%. Jadi peyampain berita yang sederhana akam dapat di mengerti selama tingkat pemberitaannya setinggi 10 db atau lebih tinggi sari kata-kata yang kurangdi kenal, tingkat pembicaraannya harus 20 db atau lebih tinggi dari ambang batas kebisingan. Adapun tingkat pembicaraan di kategorikan sebagai berikut:

  1. Percakana biasa         :60-65db
  2. Pembicaraan disuatu seminar :65-75 db
  3. Berteriak            : 80-85 db

Nilai-nilai tersebut diaplikasikan pada jarak 1 meter dari pembicara. Dari inidapat disimpulkan bahwa komunikasi akan sangant sulit pada ambang pembicaraan harus berteriak pada relingan pendengar.

Berbagai macam kesulitan di dalam mendengar di tentukan oleh beberapa hal sebagai berikut :

  1. Usia
  2. Penyakit
  3. Kebisingan yang menyebabkan ketulian(noise inducedness)
  4. Jenis bahasa
  5. Pendidikan

Kebisingan yang menyebabkan ketulian (noise induced denfiness) di tunjukkan oleh tentang frekuensi 200 – 6000 Hz. Pada pekerja yang berada pada rentang frekuensi tersebut harus selalu di tes secara periodic pada kemampuan degarnya. Suatu hal yang tidak kalah pentingnya yaitu aanya umpan balik untuk mngetahui apakah berita telah dapatdi terima dan di mengerti secara sempurna.


 


 


 


 

    Bunyi yang tidak memberikan kenikmatan, sisebut kebisingan. Dengna demikian kebisingan anggap sebagai sa;lah sat polutan yang selaludi protes karena merupakan salahsatu suber stress dalam industry. Dalam kaitan ini kebisingan memiliki efek yang berbeda-beda terhadap kinerja.

    Sumber kebisingan dapat berupa apa saja, mulai mesin-mesin di pabrik (suara bernada tinggi dari mesin bubut, suara hempasan dari mesin tekan,) suara klik dari keyboard pesawat yang melintas diangkasa. Laulintas di jalan raya (kendaraan bermotor)

    Tingkat kebisingan yang dihasilkan oleh sumber bunyi (sound pressure level) dapat dihitung dari perbandingan dari tekanansumber suara tersebut. Pada tekanan sumber suara tersebut pada tekanan 0,0002 dyn/cm , yaitu tekanan bunti degan frekuensi 1.000Hz yang tepat di denganr oleh telinga normal. Biasanya dinyatakan dalam decibel (dB). Telinga manusia mempunyi sensitivitas yang logiritma intesnsitas.

    Ada 3 aspek yang menetukan kwalitas suatu bunyi yang bias menetukan tngkat gangguan terhadap manusia, yaitu : lama, intensitas, dan frekuensinya. Makain lama telinga kita mendengarkan kebisingan, makain buruk akibatnya bagi kita, di antara pendengaran yang makin kurang

    Intensitas biasanya di ukur dengan satuan desible(dB), yang menunjukan besarnya arus energy persatuan luas. Berita ini skala intesitas yang biasaterjadi disuatu tempat stau akibat suatu alat/ keadaan:


 


 


 


 


 


Decibel Batas dengar tertinggi 120110100
Table skala intensitas kebisingan
    Frekuensi menunukkan jumlah dari gelombang-gelombang suara yang sampai ketelinga kita setiap detik, dinyatakan dalam jumlah getaran atau herz(Hz)
    Lamanya telinga kita menerima kebisingan akan mempengaruhi tingkat pendenganrankita. Tiffin, tlah menyelidiki hal itu dan menyimpulakan dalam bentuk gambar sebagai berikut:






BAB III
ANALISIS PENGARUH TEMPERATURE TERHADAP KINERJA OPERATOR
Tujuan
Untuk mengeahui pengaruh perlakuan temperature terrhadap hasil kerja
 

  1. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan temperature terhadap kondisi fidiologi kerja
  2. Menetukan tingkat temperature yang optimal.

Landasan teori

Manusia sebagai mahluk yang palign sempurna, tidak luput dari kekurangan: dalam arti kata lain segala kemampuanya dipengaruhi oleh beberapa factor . factor-faktor tersebut bisa datang dari peribadi (intern) atau mungkin dari luar (extern). Salah satu factor yang datang dari luar dan akan dibahas dalam kesempatan ini adalah lingkugan kerja di mana manusia melaksankan kegiatan. Adalah suatu kenyataan bahwasannya lingkungan kerja berpengaruh terhadap hasil kerja manusia. Manusia akan mampu melaksanakan kegiata dengan baik sehingga di capai suatu hasil optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suaut kondisi lingkungan yang baik.

    Sebaliknya bias diakatakan bahwa kondisi lingkungan dikatakan baik apabila dalam kondisi yang demikian manusia bias melaksanakan kegiatan dengan optimal, dengnan sehat, aman , dan selamat. Ketidak beresan lingkungan kerja dapat terlihat akibatnya dalam waktu yang lama, lebih jauh lagi, keadan lingkungan yang kurang baik dapat.

    Tubuh manusia selalu berusaha utnuk mempertahan kan keadaan normalini dengnan sautu system tubuh yang sangat smpurna sehingga dapat menyesuaikan dengan perubahan-perubahan yang terjadi di lar tubuhnya. Tetapi kemampuan manusia untuk meyesuaikan diri inipun ada batas, yaitu bahwa manusia masih dapat meyesuaikan dirinya dengan temperature laur jika perubahan tempertur luar tubuh ini tidak melebihii dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi dingin, semuanya dari keadaan normal tubuh.

    Tubuh manusia bias meyesuaikan diri karena kemampuanya utnuk melakukan proses konveksi, radiasi dan penguapan jika terjadu kekurangaatau kelebihan panasnya. Menurut peyelidikan apabla temperature udara rendah dari 170c, berarti temperature udara ini ada diabawah kemampuan tubuh utnuk meyesuaikan diri(35% di bawah normal), maka tubuhmanusia akan mengelami kedinginan, karena hilangnya panas tubh yang sebagian besar diakibatkan oelh konveksi & radiasi, juga sebagian kecil akibat penguapan. Sebaliknya apabia temperature udara terlalau panas dibandingkan temperature normal tubuh. Maka akan menerima panas akibat konveksi dan radiasi yang jauh lebih besar dari kemampuan tubuh untuk memdinginkan dirinya melaluai system penguapannya. Ini meyebabkan temperature tubuh menjadi ikut naik dengan labih tinggi temperature udara. Sbagaimana kita ketahui dan rasakan bahwa temperatr yang terlampau dingin akan mengakibatkan gairah kerja menurun. Sedangkan temparatur udara yang lebih panas, akan mengakibatkan cepat timbulnya kelelahan tubuh dan dalama bekera cenderaung banyak kesalahan. Menurut tubuh tenaga dan waktu yang lebih bayak yang tentunya tidak mendukung di perbolehnya rancangan system kerja yang efisien dan produktif.

    Suaut kondisi leingkungan yang baik bias dengan begitu saja, tetapi harus memalui tahapan-tahapan percobaan, di mana setiap kemungkingann darimondisi tersebut di uji pengaruhnya terhadap kemampuan manusia. Kemajuan teknologi sekarang memungkinkan utnuk melaksanakna pengujinan semacam ini, dan tentu saja pengetahuan tentang sifat dan tingkah laku manusia akan sangat membantu dalam mencapai hasil dari pengujian ini.


 


 


 

  1. Temperature badan

Tempearatur tubuh manusia selalu tetap (konstan). Dibandingkan dalam otak, jantung dan di dalam perut, temperaturnya berfungis sekitar 37 derajat celcius yang di sebut sebagai teperatur inti/ utama (core temperature).suatu core tempearatur yang konstan adalah merupakan prasyarat utnuk funsi normal dari sutu funsi vital yang paling penting. Sebaliknya lawan dari core temperature yang terdapat di dalam otak, tangan, kaki, di seluruh bagian kulit(diseut sebagai sell temperature) menunjukkan beberapa variasi tertenru.

Secara psikologi di katakana oleh gandjen(1986) bahwa jika temperature sekeliling sangatlah dingin maka aka nada perbedaan temperature yang menyolok (steep temperature garadient) pada bagian kulit yaitu bagian dalam kulit kea rah keluar kulit.

    Sebagai contoh, dalam udara yang diinginkan temperature permukaan kulit akan menurun samapai 35 o c. sedangkan dalama suhu sekeliling yang hangat msih ada sekitar 35-36 oc yang akan berada sekitar beberapa millimeter di bawah kulit. Kapan utnuk beradaptasi ini membuat manusia mudah untuk metolir kekurangan panas secara temporer yang berjumlah ratusan kilometer pada seluruh tubuh. Otot juga menunjukkan fluktasu temperature yaitu beberapa derajat lebih tinggi dari keadaan pada saat istirahat jikadalam kondisi beraktifitas kerja.

  1. Pengendalian proses panas

Mekanisme pengendalian proses yang melalui tubuh manusia amat oenting utnuk menjaga agar temperature inti selalu tetap konstan yang di tunjukkan pada gambar.


 


 

Pada gambar di jelaskan bahwa pusat panas yang terletak pada bagian otot yang mengatur aliran darah melalui pembulkuh-pembukuh kulit seperti keluarnya keringat. Mekanisme antara kedua hal tersebut di atas mengetur kesimbangan panas di dalam tubuh tergantung dari kondisi luar dari dalam tubuh.

    Sel-sel syaraf dari pusat penngendalian panas menerima informasi tentang yang melalui tubuh, kadang-kadang secara langsung mauoun dari syaraf sensitive pans yang ada pada kulit. Selanjutnya pusat pengendalian panas mengirim impulse yang di perlukan utnuk pengendalian mekanisme pengeturan untuk menjaga agar temperature inti tetap konstan. (impulse= transmisi gelombang rangsangan secara fisiologi melalui sel syaraf yang kana meghasilkan suatu gerakan, missal gerakan otot). Lebih jauh impulse tersebut akan mengendalikan produksi panas dalam tubuh,system sirkulasi panas, dan panas yang hilang dengan lekuarnya keringat. Hal itulah yang disebut sebagai proses pengeturan panas.

  1. Transportasi panas oleh aliran darah

Hal yang penting di dalam pengaturan panas tubuh adalah fungsi transportasi panas oleh darah, yaitu melalui pembuluh darah, terutam,a pembuluh kapiler, yang bertindak sebagai distributuor panas, memeindahka panas dari jaringan yang hangat ke jaringan yang dingin. Dalam hal ini dari bagian dalam tubuh kedaerah permukaan kulit yang telah terlebih dahulu di iginkan oleh temperature di luar tubuh. Sebaliknya jika bagai luar tubuh yang lain. Kunci dari mekanisme ini adalah dari pengendalian sirkulais darah did lam kulit.

  1. Berkeringat

Mekanisme pengeturan yang kedua yaitu yang diautr oleh pusat pengendalian panas adalah keluarya keringat melelui kulit. Hal ini juga di kendalikan oleh sel syaraf.

  1. Gerakan otot yang cepat.

Mekanisme pengeturan yang ketiga adalah menignkatnkan panas yang di produksi oleh tubuh. Peningkatan ini di tandai dengan menignkatnya metabolism panas pada otoo dan organ yang lain. Perwujudan kondisi ini ditandai dengan otot yang cepat disebut shivering (gerakan otot cepat).

  1. Tubuh manusia merubah energy kimia menjadi enrgi mekanis& panas. Tubuh tersebut menggunakan panas ini utnuk menjaga temperature initi/ utama agar tetap konstan dan mengurangi keluarnya panas yang berlebihan pada sekeliling diluar tubh. Oleh karenanya ada suatu pertukaran yang tetap dari panas antara tubuh dan sekelilingnya. Hal itu adalah dimasudkan untuk mengetur pengendalian panas secara fisiologi dan fisika. Grandjean (1986) membagi proses fisika tersebut menjadi empat bagan:
    1. Konduksi
    2. Konveksi
    3. Evaporasi
    4. Radiasi

    6.a


 


 

C. PERALATAN PRAKTIKUM.

  1. Ruang iklim
  2. Ac
  3. Objek: prakitan senter
  4. Thermometer
  5. Heater
  6. Lampu

D. prosedur praktikum

  1. dalam satu regu terdapat 2 orang praktikan yang masing-masing sebagai berikut:
    1. operator
    2. pkerjaan & pengamat, pencatat waktu hasl kerja operator serta pengontrol alat-alat yang di gunakan
  2. siapakan peralatan yang akan di gunakan atau ruangan sesuai dengan perlakuan yang telah di tetapkan yaitu:
    1. temperature rendah
    2. sedang
    3. tinggi
  3. operator masuk dalam ruang iklim dan memulai pekerjaan, di tempat lain pengamat menghidupkan stopwatch sebagai tanda operator mulai bekerja.
  4. Catat kerja operator sesudah 15 menit.
  5. lakukan pengamatan ini untuk tiap temperature yang berbeda suhu
  6. pengolahan data menyangkut hal-hal sebagai berikut
    1. uji normalisasi
    2. uji homogeny variasi
    3. uji anava
    4. uji t


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar