selamat datang di blog saya

semoga isi blog ini bermanfaat buat anda...

Cari Blog Ini

Kamis, 08 April 2010

Sistem produksi tepat waktu


Sistem produksi tepat waktu (Just In Time)
adalah
sistem produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan oleh konsumen.
Elemen-elemen dalam JIT meliputi:

  1. Pengurangan waktu set up

  2. Aliran produksi lancar (layout)

  3. Produksi tanpa kerusakan mesin

  4. Produksi tanpa cacat

  5. Peranan operator

  6. Hubungan yang harmonis dengan pemasok

  7. Penjadwalan produksi stabil dan terkendali

  8. Sistem Kanban

  1. Kanban sebagai sarana meningkatkan kegiatan perbaikan
    Kegiatan perbaikan juga ditingkatkan melalui penerapan kanban. Hal ini diterapkan dengan menggunakan pendekatan mengurangi tingkat persediaan. Tingkat persediaan dapat dikurangi secara terkendali melalui pengurangan jumlah kanban yang beredar.
Jenis Kanban
  • Kanban pengambilan, menspesifikasikan jenis dan jumlah produk yang harus diambil dari proses terdahulu oleh proses berikutnya
  • Kanban perintah produksi, menspesifikasikan jenis dan jumlah produk yang harus dihasilkan proses terdahulu. Kanban perintah produksi sering disebut kanban dalam pengolahan atau secara sederhana, kanban produksi
  • Kanban pemasok, digunakan untuk melaksanakan pengambilan dari penjual (pemasok suku cadang atau bahan, juga disebut subkontraktor). Kanban pemasok disebut juga kanban subkontraktor. Kanban ini berisi perintah yang meminta pemasok atau subkontraktor untuk mengirim suku cadang
Prinsip utama just in time

  • Prinsip dasar Just In Time adalah peningkatan kemampuan perusahaan secara terus menerus untuk merespon perubahan dengan minimisasi pemborosan. Terdapat empat aspek pokok dalam konsep Just In Time yaitu:
    • 1. Menghilangkan semua aktifitas atau sumber-sumber yang tidak memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa.
    • 2. Komitmen terhadap kualitas prima.
    • 3. Mendorong perbaikan berkesinambungan untuk meningkatkan efisiensi.
    • 4. Memberikan tekanan pada penyederhanaan aktivitas dan peningkatan visibilitas aktivitas yang memberikan nilai tambah
Mrp vs sp-jit
Komponen    mrp        jit
Lead time     panjang        pendek
System        push        pull
Inventoru    tinggi        kecil


Muda = pemorosan sumber daya
Mura = ketakberaturan
Muri tindakan yang berlebihan


7 pemborosan dilantai prodksi
  1. Pemborosan akibat produksi yang berlebihan
  2. Pemborosan Waktu yang tersedia
  3. Pemborosan Dalam transportasi
  4. Pemborosan Dari pemborosan itu sendiri
  5. Pemborosan Sediaan yang ada
  6. Pemborosan Gerak
  7. Pemborosan Akibat membuat produk yang cacat
5s
  1. Seiri =Organisasi
  • Meletakkan segala sesuatu dengan tepat
  • Memisahkan yang perlu dari tidak perlu
  • Membuang yang tidak perlu
  • Hanya benda yang diperbolehkan berada dalam pabri

Rabu, 07 April 2010

PEMODELAN SISTEM (TIES 3318) 3 SKS

ENDANG WIDURI ASIH, ST., MT

MODUL 1


 


 


 

INTRODUCTION

Sistem dipandang sebagai sekumpulan elemen-elemen yang terintegrasi dan suatu sistem memperlihatkan sifat keunikan/ kekhususannya serta dimana setiap komponen berpengaruh terhadap sifat/perilaku sistem serta dipengaruhi oleh pembentuk sistem itu sendiri .

Konsep Sistem


 

  • Bagaimana mendefinisikan sistem, melihat hal-hal khusus dari sistem dan apa
  • yang membedakannya dari hanya sekedar sekumpulan elemen-elemen.
  • Bagaimana perilaku dan konsep penting tentang emergent properties dari sistem.
  • Berbagai klasifikasi sistem
  • Kontrol sistem untuk mencapai tujuan tertentu yang diinginkan

Contoh Sistem

  • Sistem tata surya
  • Sistem sosial
  • Sistem telepon
  • Sistem informasi komputer
  • dll


     

PANDANGAN MENGENAI SISTEM


 

Out there view

of system


 

OUT-THERE VIEW OF SYSTEM

  • Terlihat seperti memiliki nilai mutlak
  • Tidak dipengaruhi cara pandang abserver
  • Misalnya sistem tata surya


     

    INSIDE-US VIEW OF SYSTEM

  • Tidak bersifat mutlak sangat subjektif
  • Dipengaruhi oleh cara pandang observer


     

Subjektivitas Sistem

  • Elemen-elemen yang membentuk suatu sistem sangat tergantung dari ketertarikan individu dari peneliti
  • Faktor-faktor individu : latar belakang pendidikan, sosial budaya dan pengalaman praktek
  • Konsep dari subjektivitas sama dengan weltanschauung
  • Tidak ada yang benar atau salah dalam melihat suatu sistem selama konsisten secara logika.

Definisi Formal dari Konsep Sistem (1)

  • Sebuah sistem adalah suatu kumpulan/ gabungan komponen-komponen yang terorganisir
  • Suatu sistem memperlihatkan sifat keunikan/ kekhususannya
  • Setiap komponen berpengaruh terhadap sifat/perilaku sistem dan dipengaruhi oleh pembentuk sistem itu sendiri
  • Kelompok dari komponen-komponen dalam sistem mempunyai sifat pada point (1), (2) dan (3) yang berupa subsistem
  • Sistem mempunyai sisi luar berupa suatu lingkungan yang menyediakan input kedalam sistem dan menerima output dari sistem
  • Sistem diidentifikasi seseorang sebagai suatu kepentingan tertentu.


     

Beberapa Hal Penting Pembentuk Sistem (1)

  • Komponen-komponen
    Sistem

        Komponen-komponen sistem tidak hanya bersifat fisik tetapi juga dapat berupa hal abstrak seperti informasi, variabel-variabel numerik untuk suatu pengukuran, dan hubungan antara hal-hal yang bersifat fisik atau bersifat abstrak

  • Hubungan antar komponen

        

Beberapa Hal Penting Pembentuk Sistem (2)

  • Perilaku, Aktivitas Atau Proses Transformasi Sistem

    Merupakan aspek dari kepentingan utama terhadap peninjau atau analis. Perilaku sistem biasanya berupa transformasi antara input terhadap output


     

  • Lingkungan (environment)

    Lingkungan sistem adalah semua aspek yang mempengaruhi perilaku sistem. Aspek tersebut dipandang sebagai sesuatu dari luar sistem bukan menjadi bagian dari sistem itu sendiri


     

  • Bagian dari Lingkungan Sistem (1)
    • INPUTS

      Sesuatu yang dibutuhkan sistem untuk menjalankan fungsi sistem tetapi tidak membentuk dirinya sendiri. Contoh : Sumberdaya berupa
      bahan baku


       

OUTPUTS

Walaupun sistem menyediakan output ke lingkungan, output tersebut diasumsikan tidak mempunyai pengaruh besar terhadap lingkungan

Kepentingan tertentu dari observer


 

Bagian dari Lingkungan Sistem (2)

  • Pemisahan antara sistem dan lingkungannya menunjukkan bahwa pada setiap sistem terdapat suatu batas (boundary).


     

  • Hal terpening dalam penjelasan sistem adalah pemilihan dimana batas (boundary) tersebut ditentukan


     

  • CONTOH-CONTOH SISTEM
    • Sistem lalu lintas
    • Sistem suatu perusahaan penggergajian kayu

           Sudut pandang insinyur teknik industri

          è Sistem untuk maksimasi keuntungan

           sistem minimasi biaya


 

  • SISTEM LALU LINTAS (1)
    • Komponen-komponen sistem :

          Persimpangan jalan, cabang jalan, belokan jalan, dan kareketristik fisik lainnya


       

    • Hubungan antar komponen :

          Perbedaan kondisi geografis masing-masing komponen terhadap komponen lainnya dan bagaimana mereka berhubungan satu sama lainnya


       

      SISTEM LALU LINTAS (1)

  • Perilaku, Aktivitas Atau Proses Transformasi Sistem.

    Sistem lalu lintas menghubungkan satu tempat dengan tempat lainnya. Transformasi input berupa kendaraan pada suatu lokasi awal menjadi output berupa kendaraan pada lokasi yang dituju


     

  • Lingkungan

        Kondisi dimana orang dan kendaraan pergi dari suatu tempat ke tempat lain


     

  • SISTEM LALU LINTAS (2)
  • Input

    Input utama sistem adalah
    orang-orang yang ingin berpergian dari suatu tempat ketempat lain dan jenis kendaraan yang digunakan.

    Input yang bersifat abstrak adalah pengaturan operasional traffic control pada persimpangan lalu lintas


     

    • Output

      Orang-orang dan kendaraan yang keluar dari berbagai titik pada sistem lalulintas. Output abstraknya misalnya berupa pemilihan rute yang terpendek atau tercepat


       

  • SISTEM LALU LINTAS (3)
    • Kepentingan (interest) tertentu dari peninjau
    • Orang-orang yang berkepentingan dengan sistem adalah traffic engineer.
    • Tujuan studi tentang jalan raya diantaranya untuk mengetahui laju arus lalulintas pada daerah-daerah jalan yang penting atau krusial pada saat kondisi lalulintas padat.


       

    • SISTEM SUATU PERUSAHAAN PENGGERGAJIAN KAYU
  • Sistem transformasi berupa input kayu gelondongan diolah menjadi produk kayu untuk output berupa bangunan dan tukang kayu seperti; balok, papan, dll
  • Seorang
    Insinyur Teknik Industri melihatnya sebagai suatu sistem produksi
  • Bagi Para Pemilik melihatnya sebagai suatu sistem untuk memperoleh pengembalian modal atas investasi yang mereka tanamkan
  • Seorang
    Ahli Manajemen melihatnya sebagai sistem pemenuhan kebutuhan konsumen dengan harga yang seminimal mungkin


     

    • Sudut Pandang Insinyur Teknik Industri
  • Dipandang sebagai suatu sistem produksi
  • Fokus utamanya adalah komponen-komponen fisik dari operasi pengolahan kayu gelondongan menjadi produk akhir
  • Aktivitas komponen-komponen berupa pemindahan, pemotongan, dan pengeringan kayu
  • Hubungan antar aktivitas berupa urutan pekerjaan (sequence)
  • Kepentingan tertentu adalah memperoleh tata letak pabrik yang baik, sistem pengangkutan material dan proses operasi yang baik guna diperoleh kapasitas produksi maksimum
    • Sistem untuk Maksimasi Keuntungan
  • Sudut pandang pemilik berhubungan dengan resiko keuangan dalam menjalankan perusahaan
  • Inputnya berupa : proyeksi harga dan ketersediaan kayu gelondongan dari berbagai jenis, atau tingkat proyeksi permintaan berbagai jenis hasil kayu olahan sebagai fungsi dari harga jual
  • Outputnya berupa : proyeksi penjualan produk kayu olahan, atau proyeksi laba dari cashflow
  • Proses Transformasi tidak hanya mengubah kayu gelondongan menjadi berbagi jenis kayu olahan tetapi menciptakan kemakmuran/kesejahteraan yang pada awal tahun anggaran hingga akhir tahun


     

    • Sistem Minimasi Biaya
  • Sudut pandang ilmu manajemen digunakan untuk memperoleh biaya operasi yang minimum
  • Input sistem berupa : pengklasifikasian kayu berdasarkan jenis, tingkatan dan kualitas menurut kebutuhan proses, atau detail jadwal pemenuhan permintaan pelanggan
  • Outputnya berupa : jumlah produk kayu olahan yang dihasilkan atau total biaya yang diperlukan untuk memenuhi permintaan pelanggan


     

    • Sistem Sebagai Kotak Hitam


Hirarki Sistem

  • contoh

        Sistem perekonomian nasional

            èIndustri penghasil kayu

                Sistem penggergajian regional

                    Perusahaan penggergajian

                    

  • Sistem di dalam sistem (system within system)

  • Containing system dan Contained system
  • sistem minimasi cost merupakan contained dari sistem maksimasi profit.
  • Komponen pada sistem maksimasi profit (nilai persediaan batang kayu) menjadi input bagi sistem minimasi cost
  • Wider dan Narrow System of Interest
  • Dalam beberapa kasus seringkali containing system melakukan kontrol terhadap contained system.
  • Wider system of interest

        sistem yang melakukan kontrol

        contoh : Sistem maksimasi profit perusahaan

  • narrow system of interest

        contained system

        contoh : sistem minimasi biaya perusahaan penggergajian


     

    • Perilaku Sistem
  • State system
  • State variable
  • Variasi perilaku sistem
  • Emergent properties

State System (1)

  • Status atau keadaan sistem
  • dipengaruhi oleh karakteristik, properties dan atribut tiap komponen pembentuk sistem.
  • Contoh : jalan raya pada traffic system
  • atribut mobil : lokasi, kecepatan dan arah perjalanan
  • state variabel
  • perilaku sistem dapat diketahui dengan jelas jika kita mengetahui perubahan state sistem terhadap waktu.

State Variabel (2)

State variabel suatu sistem dapat berubah karena :

  • hasil dari input yang diberikan oleh orang yang dapat mempengaruhi perilaku sistem

    contoh : mobil di jalan berhenti atau tidak karena ada traffic light

  • sebagai konsekuensi dari aktivitas komponen pembentuk sistem tersebut

    contoh : kecepatan kendaraan dipengaruhi oleh kepadatan lalu lintas

Variasi Perilaku Sistem

  • Bola lampu pada papan reklame
  • perilaku sistem ditunjukkan oleh perubahan pola on-off bola lampu
  • pada sistem nyata jarang sekali ditemui perilaku sistem yang detil per-menit
  • traffic system
  • jumlah kendaraan yang lewat di suatu jalan
  • tujuan : mengukur performansi sistem

Emergent Properties

  • Property yang muncul karena adanya interaksi antar komponen pembentuk sistem
  • Tidak akan muncul jika kita tidak memandang sistem secara keseluruhan
  • contoh : pergerakan kendaraan di jalan raya dapat menimbulkan kemacetan


     

Klasifikasi Sistem


 

  • Sistem diskret
  • Sistem kontinu
  • Sistem deterministik & stokastik
  • Sistem terbuka dan tertutup
  • Steady state sistem probabilistik

Sistem Diskret


 

  • Pada taruhan melalui telepon seperti yang dibahas pada bab 1 dimana jumlah saluran telpon yang sibuk merupakan salah satu state sistem yang penting dan harus integer.
  • Pada sistem predator, state digambarkan dengan jumlah predator dan jumlah mangsa yang hidup pada suatu waktu tertentu. Kesemuanya ini adalah variabel diskrit.
  • Pada sistem perbaikan alat tenun, terdapat dua buah state variabel yakni jumlah mesin yang beroperasi dan jumlah mesin yang rusak pada suatu waktu tertentu, sekali lagi kesemuanya ini adalah variabel diskrit.


     

Sistem Kontinu

Contoh :

  • Banyak mobil yang melintas di jalan raya pada suatu periode waktu tertentu
  • proses industri pada pabrik kimia dan petrokimia
  • proses yang digunakan oleh hewan berdarah panas di dalam menjaga suhu tubuhnya agar tetap berada pada suatu range suhu tertentu

Sistem Deterministik

  • Jika perilaku sistem dapat diperkirakan secara detil, artinya sistem bersifat deterministik.

        Contoh :

    • Jalan kereta api di Swiss yang terkenal dengan ketepatan waktunya
    • Tata surya, karena lintasan planet dapat diperkirakan dengan tepat
    • Iklan animasi dengan menggunakan lampu neon yang mengikuti suatu pola tertentu

Sistem Stokastik

  • Perilaku sistem yang dipengaruhi oleh input yang sifatnya random atau stokastik


     

  • Fenomena pada kehidupan nyata yang melibatkan orang biasanya tidak dapat diperkirakan


     

Sistem Tertutup

sistem yang tidak menerima apapun dari lingkungannya dan juga tidak memberikan apapun kepada lingkungannya.

tidak memiliki input dan output. tidak memiliki interaksi dengan lingkungannya.

Pada kenyataannya, sistem tertutup tidak memiliki lingkungan.

Sistem Terbuka

Sistem yang memiliki interaksi dengan lingkungannya, dengan menerima input dari lingkungan dan memberikan output kepada lingkungannya

tidak ada sistem yang benar-benar tertutup. hanya ada di laboratorium atau teoretis

untuk mengamati sistem yang sedang ada dalam kondisi percobaan sehingga interaksi dengan lingkungan sedapat mungkin dieliminir

  • Steady State Sistem Probabilistik
  • Sistem dapat mencapai state akhir yang sama, meskipun memiliki kondisi awal yang berbeda.
  • State akhir ini dalam kenyataannya menjadi state ekuilibrium atau dengan kata lain membentuk steady state yang independen dari bentuk sistem yang awal. Hal ini lebih jauhnya akan dibahas pada bab 15, ketika membahas mengenai ketidakpastian (uncertainty) dan pengertiannya,
  • Setelah sejumlah besar gangguan yang sifatnya random, sistem mungkin didorong keluar dari keadaan steady state, tertapi secara berangsur-angsur akan mendekati keadaan steady state lagi.


 

Kontrol Sistem

Kontrol input

  • bentuk input yang digunakan pada proses kontrol suatu sistem, yang dapat mempengaruhi beberapa aktivitas dari sistem tersebut sehingga perilakunya berjalan sesuai dengan yang diinginkan


     

  • Misalnya sekumpulan keputusan,aturan keputusan, dan state awal dari sistem.

        

Kontrol Sistem (2)

  • Tiga kondisi yang dibutuhkan untuk menerapkan kontrol pada perilaku sistem

            - target, maksud atau tujuan yang ingin      dicapai

            - kemampuan sistem untuk mencapai          maksud atau tujuan tersebut

            - beberapa cara dalam mempengaruhi      perilaku sistem

Tiga Tipe Kontrol

  • Open loop controls
  • Closed loop controls
  • Feed-forward controls


     

    Open Loop Controls

    • bentuk input yang terdapat dalam sistem yang berdasar kepada prediksi tentang bagaimana perilaku sistem bereaksi pada kontrol
    • Open loop control sering berbentuk sebagai aturan yang harus diikuti misalnya penjadwalan yang sangat detil untuk pola pemotongan kayu pada sistem minimasi biaya perusahaan penggergajian.


       

Closed Loop Controls

  • Informasi tentang perilaku sistem dari input control sebelumnya merupakan feedback
  • Controller menggunakan feedback tersebut untuk mengatur control signal
  • control signal dapat mengarahkan sistem sesuai arah yang diinginkan
  • Loop dari mekanisme kontrol ke bagian lain sistem ditutup oleh feedback dari bagian tersebut ke mekanisme kontrol


     

Self Regulation

  • Feedback loop membantu untuk mengatur perilaku sistem-sistem tersebut dalam mencapai keadaan keseimbangan
  • Feedback yang terjadi tidak berhubungan dengan proses kontrol. Karena tidak ada input control manusia yang mempengaruhi perilaku dari sistem tersebut
  • Contohnya : Sistem Biologi dan Sistem Ekologi

Self Regulation


 

  • Negatif dan Positif Feedback Loops
  • Positif dan negatif bukan berarti baik atau buruk.
  • Feedback positif menambah tingkat ketidaksesuaian antara bentuk sistem di masa datang dengan bentuk keseimbangannya. Dengan kata lain bentuk sistem cenderung akan terus menyimpang dari bentuk awalnya. Feedback positif ini cenderung mengarah ke keadaan ketidak-stabilan.
  • Feedback negatif menurunkan tingkat ketidaksesuaian antara bentuk sistem di masa datang dengan bentuk awalnya. Self Regulation dalam sistem biologi atau ekologi sebenarnya berdasar pada feedback negatif ini.


 

Feed-forward Control

  • Mekanisme feed-forward control adalah memperkirakan bagaimana perubahan pada uncotrollable input mempengaruhi perilaku sistem lalu mengirim control signals yang dapat mempertahankan perilaku sistem sedekat mungkin sesuai dengan yang diinginkan, sehingga menetralkan pengaruh input gangguan
  • Aplikasinya adalah : kebanyakan perusahaan cenderung untuk selalu mencoba memperkirakan keadaan ekonomi masa datang atau trend tingkat permintaan dengan maksud untuk mengambil kesempatan dari pertumbuhan ekonomi atau juga untuk menghindari potensi kerugian bila keadaan ekonomi mengalami kemunduran


     

Response Lags in System

  • Lag adalah keterlambatan waktu yang terjadi antara waktu ketika control signals diterapkan sampai dengan pengaruh control signal tersebut memiliki efek seluruhnya
  • Transport Lag

        Misalnya kenaikan tingkat produksi mungkin membutuhkan waktu sebelum menghasilkan kenaikan pada tingkat deliveries dari pabrik, bahkan membutuhkan waktu yang lebih banyak sebelum akhirnya dapat menaikan tingkat penjualan

  • Exponential Lag

        Pengaruh control signals bisa langsung terasa namun besarnya pengaruh terjadi secara berangsur-angsur. Misalnya perubahan temperatur pada oven gas

KESIMPULAN (1)

  • Sudut pandang suatu sistem ada dua yaitu Out There View Of System dan Inside-Us View Of System
  • Sistem adalah suatu kumpulan/ gabungan komponen-komponen yang terorganisir.
  • Beberapa hal-hal penting pembentuk sistem adalah komponen-komponen sistem, hubungan antar komponen, perilaku, aktivitas atau proses transformasi Sistem dan Lingkungan (environment) sistem.
  • Perilaku Suatu Sistem; State system, State variable, Variasi perilaku sistem dan Emergent properties.
  • Klasifikasi Sistem terdiri dari; Sistem diskret, Sistem kontinu, Sistem deterministik & stokastik, Sistem terbuka dan tertutup dan Steady state sistem probabilistik.


     


 

MODUL 2 PODELAN SISTEM


 

  • Pemodelan sistem adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu. Untuk memodelkan suatu sistem maka kita perlu tahu gambaran permasalahan yang ada serta hubungan antar komponen, variabel dan parameter-parameter sistemnya.


     

KONSEP MODEL (1)

  • Model didefinisikan sebagai suatu representasi atau formalisasi dalam bahasa tertentu (yang disepakati) dari suatu sistem nyata (Simatupang, 1995)
  • Sistem Nyata adalah sistem yang sedang berlangsung dalam kehidupan. Sistem ini dijadikan titik perhatian dan dipermasalahkan.
  • Pemodelan adalah proses membangun atau membentuk sebuah model dari suatu sistem nyata dalam bahasa formal tertentu.

KONSEP PEMODELAN (3)

  • Sistem Nyata (A) akan dilihat dan dibaca oleh pemodel dan membentuk "image" atau gambaran tertentu di dalam pikirannya (A').
  • "image (A')ini tidak persis sama dengan sistem nyatanya, karena pemodel membaca dengan menggunakan "kacamata tertentu".
  • "Kacamata" yang dimaksud adalah sudut pandang atau visi/ wawasan tentang kehidupan yang dipengaruhi tiga faktor :

    -Tata nilai yang diyakini atau dianut oleh pemodel

    - Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh pemodel

        - Pengalaman hidup dari pemodel


     

KONSEP PEMODELAN (3)

  • "Image "atau Citra Diri adalah suatu model yang disebut model mental(pikiran atau proses berpikir manusia). Model ini tidak mudah untuk dikomunikasikan dengan orang lain.
  • Untuk mempermudahdikomunikasikan dibutuhkan alat komunikasi tertentu yang sama-sama dimengerti oleh pihak lain. Alat komunikasi ini berbentuk seperti uraian verbal, simbol-simbol, huruf, grafik, angka, gambar dan dapat berbentuk wujud fisik.
  • Model yang sudah diformulasikan akan diuji kesesuaianya dengan sistem nyata secara ilmiah. Untuk memperkecil kesalahan pengembangan dan hasil model dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian tertentu.

KARAKTERISTIK MODEL YANG BAIK (1)

  • Tingkat Generalisasi.

        Semakin tinggi tingkatan generalisasi suatu model, maka semakin baik, sebab kemampuan model dalam memecahkan masalah semakin besar.

  • Mekanisme Transparansi.

        suatu model dikatakan baik jika kita dapat melihat mekanisme suatu model dalam memecahkan masalah.Artinya kita bisa menerangkan kembali model tersebut tanpa ada yang disembunyikan.

KARAKTERISTIK MODEL YANG BAIK (2)

  • Potensial untuk Dikembangkan

        suatu model yang berhasil biasanya mampu membangkitkan interest peneliti lain untuk menyelidikannya lebih lanjut.Dan membuka kemungkinan pengembangannya menjadi model yang lebih kompleks untuk menjawab masalah sistem nyata.

  • Peka Terhadap Perubahan Asumsi

        Hal ini menunjukan bahwa proses pemodelan tidak pernah berakhir (selesai), selalu memberi celah untuk membangkitkan asumsi.

        
     

  • Model-model sistem (1)

    Kata model memiliki beberapa makna. Satu hal yang menarik adalah sebagaimana dijabarkan dalam kamus Webster 'Penjelasan atau analogi yang digunakan untuk menvisualisasikan sesuatu…yang secara langsung dapat diobservasi'. Hal ini sangat sesuai dengan apa yang akan kita lakukan pada saat mendefinisikan sebuah sistem.

  • Model Ikon

    Sebuah model bisa berupa ikon, simbol maupun analogi.

    Model ikon merupakan reproduksi dari objek fisis biasanya untuk sekala yang berbeda dengan ketelitian yang tidak besar. Misal miniatur pesawat dicobakan pada sumber angin untuk mengetahui aerodinamika pesawat sesungguhnya

  • Model Simbolis

    Model simbolis adalah representasi hubungan antar beberapa pemain atau konsep dengan mengartikan simbol-simbol. .

    Model-model simbolis juga bisa memiliki arti yang sangat efektif guna mengungkapkan tipe tertentu dari suatu pengambilan keputusan.

  • Model Matematis

    Tipe lain dari model simbolis secara luas digunakan dalam OR/MS adalah model matematis, dimana hubungan antara pemain dijabarkan dalam bentuk matematis seperti fungsi, persamaan, dan pertidaksamaan.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PEMODELAN (1)

  • ELABORASI

        Pengembangan model dimulai dengan yang sederhana dan secara bertahap dielaborasi hingga diperolah model yang lebih representatif.Penyederhanaan dilakukan dengan menggunakan sistem asumsi yang ketat tercermin pada jumlah, sifat dan relasi relasi variabel-variabelnya.

  • SINEKTIK

        Sinektik adalah metode yang dibuat untuk mengembangkan pengenalan-pengenalan masalah secara analogis (Dunn, 1981).


     

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PEMODELAN (2)

Dalam mengembangkan model dengan SINETIK

ini dapat dihasilkan empat tipe analogi:

  • Analogi Personifikasi

        Analogi personifikasi terutama penting dalam mem-buka opini dan preferensi dari situasi problematikyang tidak tersusun dengan dengan baik.

    2. Analogi Langsung

        Dalam membuat analogi langsung, analis mencari hubungan yang serupa diantara dua atau lebih situasi problematik. Contohnya, dalam merancang pondasi tiang listriktegangan tinggi di daerah rawa-rawa dapat dianalogikan dengan akar pohon kelapa di pantai.

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PEMODELAN (3)

3. Analogi Simbolik

Dalam membuat analogi simbolik, analis beru-

saha menemukan hubungan yang serupa an-

tara situasi problematik sistem nyata dengan

proses simbolik.

4. Analogi Fantasi

Analis bebas mencari kesamaan antara situasi

problematik yang dihadapi dan beberapa masalah

perusahaan lain yang bersifat khayali. Contoh : analogi

antara perkembangan logika learning machine dan

konsep berpikir manusia yang gradual dalam meng-

hadapi situasi baru

PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN PEMODELAN (4)

  • ITERATIF

        Dalam tahap pengembangan model, prosesnya bersifat pengulangan atau peninjauan-peninjauan kembali.

  • Ada 3 komponen utama prinsip iteratif yaitu; pengembangan model awal (dugaan), langkah-langkah yang harus ditempuh agar dapat diperoleh model yang memadai, dan ukuran kompleksitas model.
  • Model sebagai Perkiraan

    Sebagaimana definisi Webster, sebuah model hanyalah sebuah perwakilan dari dunia nyata sehingga mengandung beberapa perkiraan, ada kalanya memiliki konsekuensi yang besar.

    Jenis perkiraan yang dibuat akan mencerminkan hasil pelatihan, pengalaman dan kepribadian analis. Sumberdaya bisa berupa waktu maupun dana yang seharusnya sebanding dengan tujuan studi.

  • KLASIFIKASI MODEL (1)

    Klasifikasi model bermanfaat untuk membangkitkan alternatif model yang dapat mewakili sistem nyata, Kalasifikasi model :

    • Fungsi
    • Model Deskriptif, model yang menggambarkan kondisi atau kegiatan sekarang atau masa lalu tanpa usaha memprediksi sesuatu. Contoh; diagram tata letak pabrik, laporan keuangan , foto sinar X paru-paru seorang pasien dll.
  • KLASIFIKASI MODEL (2)

    2. Model Prediktif, model ini menghubung-kan variabel terikat dan bebas utuk meramalkan hasil dari kondisi tertentu dan memungkinkan untuk melakukan percobaan dengan pertanyaan "jika". Contoh:

    - Rumusan yang menyatakan bahwa penjualan diramalkan untuk periode "t" bergantung pada penjualan untuk dua periode sebelumnya, yaitu

                S (t) = a. S(t-1) + (1- a). S(t-2)

    - Diagram Keputusan, dll

  • KLASIFIKASI MODEL (3)

    3.Model Normatif, model ini memberikan aturan dan rekomendasi untuk langkah-langkah dalam mengoptimalkan pencapaian keuntungan. Contoh; model simpleks dalam pemrograman linier, pesanan waktu pesanan optimum dll.

  • Struktur

    1. Model Ikonis, model ini mempertahankan sebagian dari sifat-sifat fisik dari hal-hal yang diwakili mereka. Contoh; maket tiga dimensi tata letak pabrik, model pesawat, gambar cetak biru sebuah gedung dll

  • KLASIFIKASI MODEL (4)

    2. Model Analog, model ini menggunakan karakteristik suatu sistem untuk merepresentasikan beberapa karakteristik sistem lain. Conto; grafik yang menggunakan jarak (skala)untuk mewakili saling hubungan antar variabel dll.

    3. Model Simbolik, Prediksi atau pemecahan-pemecahan optimal dapat dicapai dari model ini dengan menerapkan metode-metode matematika, statistika dan logika. Contoh;

                TC = PC + CC + HC

        Hal tersebut menyatakan bahwa biaya persediaan total (TC) sama dengan biaya pembelian(PC) ditambah biaya pengadaan(CC) ditambah biaya simpan (HC).

  • KLASIFIKASI MODEL (5)
    • Acuan Waktu
    • Model Statis,

           Model ini tidak mempersoalkan perubahan-perubahan karena waktu. Contoh; struktur organisasi, model input-output statis Leontief

      2. Model Dinamik,

          Model ini menunjukan perubahan setiap saat akibat aktivitas-aktivitasnya. Model dinamik memiliki waktu sebagai variabel bebas. Contoh; model-model pertumbuhan populasi

  • KLASIFIKASI MODEL (6)
    • Acuan Tingkat Ketidakpastian
    • Model Deterministik
    • Model Probabilistik

          Model probabilistik merupakan model yang mencakup distribusi kemungkinan untuk input/proses dan memberikan serangkaian nilai variabel output dengan probabilitasyang berkaitan dengan tiap nilai.

          Contoh : - Diagram pohon keputusan        

  • KLASIFIKASI MODEL (7)

    3. Model Konflik

    Dalam model ini sifat alamiah pengambil

    keputusan berada dalam pengendalian

    lawan. Contoh: Kompetisi, Negosiasi dll.

    4. Model Tak Pasti

    Model yang dikembangkan untuk meng-

    hadapi ketidakpastian mutlak. Dalam model ini

    kondisi masa depan dan probabilitasnya tidak

    diketahui. Model-model permainan, model-

    model keputusan dll.

  • KLASIFIKASI MODEL (7)
    • Derajat Generalisasi
    • Model Umum, model ini dapat digunakan untuk beberapa jenis masalah yang berbeda.Contoh; programa linier yang dapat dipakai dalam memecahkan berbagai masalah alokasi sumber.
    • Model Spesifikasi, model ini diterapkan terhadap sebuah bidang usaha fungsional tunggal atau unik dan hanya dapat diterapkan pada masalah-masalah tertentu. Contoh; model persediaan probabilistik
  • KLASIFIKASI MODEL (8)
    • Acuan Lingkungan
    • Model Terbuka, model yang memiliki interaksi dengan lingkungannya berupa pertukaran informasi, material atau energi. Model ini mempunyai satu atau lebih variabel yang berasal dari lingkungan. Contoh; model input-output
    • Model Tertutup, model ini tidak memiliki interaksi dengan lingkungannya, dan mempunyai variabel yang berasal dari lingkungan terkendali dan internal. Contoh; model termostat.
  • KLASIFIKASI MODEL (8)
    • Derajat Kuantifikasi
    • Model Kualitatif, model yang menggambarkan mutu suatu realita. Model ini terdiri dari medel mental dan verbal.
    • Model Kuantitatif, model yang variabel-variabelnya dapat dikuantitatifkan (berupa numerik).Model ini terdiri dari; model statistik, model optimasi, model heuristik dan model simulasi,
  • KLASIFIKASI MODEL (9)
    • Dimensi
    • Model dua Dimensi

          Model yang terdiri dari dua faktor atau dimensi penentu. Contoh;

          - model pegas, F = k.x

          - Regresi linier, y = a + b.x

    • Model Multidimensi

          model ini terdiri dari banyak faktor penentu atau lebih dari dua variabel. Contoh; model keputusan multikriteria, goal programming dll

  • Pemodelan Sistem

Proses konseptualisasi dari ketertarikan terhadap suatu sistem

  • Bagaimana caranya melakukan

    pendekatan terhadap sebuah permasalahan?

    Buatlah diri anda mengerti betul dengan sebuah keadaan , struktur dan prosesnya, siapa yang terlibat, serta tujuan dan keinginan dari kondisi tersebut , hubungan antar elemen, struktur kekuasaan, ketersediaan sumber daya, sumber data dan informasi.

    sebuah cara yang paling efektive menggambarkan situasi yang rumit adalah dengan membuat rich picture diagram

  • Contoh Rich picture diagram
  • Apa yang dimaksud dengan rich
    picture diagram ?

    Rich picture merupakan gambar kartun yang menggambarkan keseluruhan sistem yang rumit sehingga mudah dibaca dari berbagai sudut pandang dengan segala aspek yang terkandung pada saat itu guna menjadi referensi secara instant.     

    Pembuatan Rich picture diagram merupakan rangkuman dari sebuah pemikiran panjang dan bukan pada awal observasi.

    Sebuah rich picture baik diagram maupun konsep bukanlah merupakan penjelasan mengenai sistem. Suatu sistem yang baku mengindikasikan adanya keterkaitan yang teratur dan tidak terjadi dalam waktu yang bersamaan. Mengekspresikan sebuah masalah dalam bentuk rich picture diagram merupakan salah satu jalan menyimpulkan sebuah situasi.

    Misal,sebuah operasi manufaktur mungkin akan sangat baik bila digambarkan dengan diagram alir yang menjelaskan bagaimana material berpindah dari satu proses ke proses yang lainnya.

  • Tiga komponen utama yang digunakan dalam rich picture
    • Elemen-elemen dari struktur
    • Elemen – elemen dari proses
    • Hubungan antara struktur dan proses serta antar proses

    Bagi sitem-sistem aktifitas manusia, Rich picture tidak hanya berisi fakta yang tersurat tapi juga harus berisi fakta tersirat.

    Fakta tersurat merupakan bentuk fisis dari struktur dan proses, rekaman data beserta penafsiran statistiknya, hubungan antar informasi, dan segala sesuatu yang merupakan objek berbentuk.

    Fakta tersirat meliputi opini, gosip, prasangka, hubungan interpersonal yang tampak, agenda yang berharga, rahasia perusahaan, sinergitas, dan hubungan simbiosis.

  • Pentunjuk pembuatan Rich Picture
  • Pahamilah cakupan dari masalah yang muncul yang bersifat aktual dan potensial
  • Rich picture berisi penjelasan simbol yang gamblang
  • Rich picture tidak pernah ada akhirnya
  • Tidak ada versi terbenar dalam pembuatan rich picture
  • Beberapa kesalahan yang biasa dibuat dalam menggambar Rich picture
  • Setiap gambar dihubungkan dengan gambar yang lainnya
  • Penggunaan tanda panah yang berlebih yang berakibat kerancuan dalam struktur sistem pada rich picture
  • Menghapus petunjuk yang mengarahkan pada masalah-masalah potensial


     

  • Penggunaan rich picture

    Rich picture merupakan alat yang ideal untuk berkomunikasi mengenai situasi yang rumit dan bermasalah .

    Keterkaitan antar elemen serta hubungan yang terjalin, langsung maupun tidak lebih mudah dilihat.

    memudahkan identifikasi pemilik masalah dan membantu dalam mengidentifikasi potensi masalah dan konflik.

    Membantu dalam mebuatan batasan dan cakupan masalah.

  • Memperkaya wacana sebuah Rich Picture

    Tidak ada hubungan antar item yang tergambar dalam rich picture dan deskripsi sistem. Sehingga rich picture tidak harus mendeskripsikan sebuah sistem.     

Proses pengayaan rich picture dan penghalusan definisi sistem biasanya dilakukan secara manual satu dengan yang lainnya saling mengisi.

  • Pendekatan yang digunakan dalam penggambaran sebuah sistem

Kenapa kita perlu menggambarkan secara jelas sistem yang relevan terhadap masalah yang diidentifikasi dalam sebuah studi?


 

Sebuah penggambaran sistem akan berguna dalam mengidentifikasikan seluruh komponen yang relevan. Termasuk hubungan antar struktur dan proses dimana masalah tersebut ditetapkan.

  • Penggambaran sebuah sistem sebaiknya mengidentifikasi
    • Perubahan proses
    • Batasan sistem
    • Komponen dan subsistem dari siatem yang dikaji serta kesimbangan hubungan antarakeduanya maupun terhadap struktur
    • Input yang berasal dari lingkungan sekitar
    • Hasil akhir dari sistem


 

  • Pendekatan struktural (1)

    Masalah yang dipilih guna studi terperinci mungkin akan mempertimbangkan struktur tertentu yang biasanya ditemui dalam sebuah situasi tetentu.


 

    Suatu pendekatan struktural merupakan acuan mengenai apa yang mesti dilakukan ketika situasi telah dipahami dan pandangan yang ditimbulkan oleh evaluasi kinerja sistem dari tipe struktur terpilih yang dirasa cukup tepat terhadap identifikasi masalah pada rich picture.

  • Pendekatan struktural(2)

            Sebuah pendekatan struktural juga menjadi acuan bahwa analis cukup paham dengan struktur mendasar paling umum yang sering menimpa sebuah sistem, dan hal ini tidaklah berasal dari tingkatan teoritis, akan tetapi juga membutuhkan pengalaman yang pernah dirasakan sendiri

  • Pendekatan struktural(3)

    Para analis yang berpengalaman di satu sisi dengan mudah mengenal struktur mana yang sesuai dengan deskripsi sistem yang akan dianalisa. Tetapi jika memang tidak bisa diidentifikasi maka harus mau tidak mau mereka harus mengulang dari awal pendekatan proses.

  • Pendekatan proses (1)

    Tidak pernah ada pembuatan asumsi mengenai struktur sistem yang memungkinkan . Tetapi lebih pada proses yang ditelaah dan hubungan yang menarik antar beberapa komponen dari sistem yang digunakan untuk menemukan struktur yang bagus.

Pandangan filosofis mengarahkan pengevaluasi kinerja sistem yang mana yang akan di teliti.

  • Empat aturan dalam mengidentifikasi komponen, input, baik yang bisa dikontrol maupun tidak dan output sistem


     

    • Segala aspek yang mempengaruhi sistem, akan tetapi pada dasarnya tidak begitu signifikan merupakan input dari lingkungan sistem. Hal ini mengatur input luar.
    • Segala aspek yang secara langsung maupun tidak berpengaruh atau mengatur sistem, tapi tidak mempengaruhi aspek yang lainnya disebut output sistem.
    • Segala pemain yang merupakan bagian dari struktur sistem atau transformasi sistemnya merupakan komponen sistem, jika bukan maka merupakan output sistem
    • Segala aspek yang tidak mempengaruhi sistem atupun dipengaruhi atau bukan merupakan bagian dari struktur atau dalam transformasi proses tidak relevan maka hal tersebut dapat dibuang.
  • Bergunakah identifikasi relevansi sistem?

    Hampir semua kebingungan dapat dihindari dengan identifikasi semua output sistem, sehingga penerapan aturan yang ketiga nantinya tidak akan rancu.


 

    Sederhananya, cara yang efektif dalam menemukan apakah sistem relevan atau tidak atau hanya memiliki sedikit relevansi adalah dengan melihat kebalikannya atau menghilangkan aspek tersebut. Jika tidak merubah relevansi definisi sistem atau relevansi input, maka aspek tersebut dapat dibuang.

  • Bagaimana membuat Sistem yang Relevan
    • Tetapkan pengertian filosofisnya
    • Berhati-hatilah dengan beberapa aspek dan nilai yang membantu dalam mencegah terjadinya kebiasan yang tak diketahui dalam pendeskripsian sistem.
    • Buatlah rangkuman dari sistem yang relevan
    • Buatlah deskripsi sistem
  • Contoh kasus masalah penipisan lapisan Ozon

Jutaan ton CFC diproduksi dunia setiap tahunnya, Zat clorine yang dihasilkan berefek pada penipisan lapisan ozone yang berfungsi melindungi bumi dari pancaran sinar UV. Dilain pihak sinar UV terus terpancar dari matahari ke bumi. Bagaimana caranya membuat sistem penanganan pengikisan lapisan ozon?

  • Penjelasan sistem tentang masalah penipisan lapisan ozon

Sebuah penjelasan sistem menunjukkan beberapa aspek dan item disebutkan dalam deskripsi lisan dan mengklasifikasikannya sebagai struktur sistem, proses transformasi, komponen-komponen, input, dan output menggunakan aturan terdahulu.


 

  • Proses pemecahan sistem masalah penipisan lapisan ozon

Proses identifikasi dimulai dengan mengkategorikan input informasi menjadi input, output, komponen, struktur, subsistem maupun hal yang tidak relevan.

Langkah selanjutnya buatlah rich picturenya, akan tetapia jika memang mengalami kesulitan maka buatlah diagram pengaruh.

  • Identifikasi aspek-aspek dalam masalah penipisan lapisan ozon
  • INFLUENCE DIAGRAM
    (Diagram Pengaruh (1))

    Diagram pengaruh terutama berkaitan dengan pembuatan proses transformasi dari sistem dalam bentuk hubungan struktural dan sebab akibat antara komponen dari sistem.

    

  • Diagram Pengaruh(2)

    Sebuah diagram pengaruh menggambarkan hubungan

    Pengaruh:

    • Antara input sistem dan komponennya
    • Antara komponen dengan sistem
    • Antara komponen dengan output
  • Contoh diagram pengaruh pada kasus penipisan lapisan ozon


     

    • Contoh diagram pengaruh
      pada kasus taruhan


       


       

    • SIMBOL-SIMBOL DALAM PENGGAMBARAN INFLUENCE DIAGRAM

Awan menggambarkan input data dari lingkungan ssitem yang lebih

Kotak merupakan kontrol input

Lingkaran merupakan variabel setiap komponen

Oval merupakan output sistem dan pengukuran kinerja sistem.

Sejumlah informasi yang terkandung dalam diagram dapat ditinggikan dengan mengindikasikan apakah hubungan pengaruh positif, peningkatan (penurunan) dalam variabel yang berpengaruh mengakibatkan peningkatan (penurunan) pada variabel terpengaruh, atau nilainya negatif, peningkatan jumlah variabel yang berpengaruh menurunkan variable terpengaruh dan sebaliknya.

  • Pemodelan Kuantitatif

    Diagram pengaruh melengkapi penjelasan sistem.

    Hubungan yang terlihat dalam diagram pengaruh masih perlu diterjemahkan dalam bentuk matematis. Sehingga memerlukan pengetahuan mendalam mengenai sifat fisis dari variasi proses yang terlibat. Model matematis selanjutnya diterjemahkan dalam program komputer.

  • Kesimpulan (3)

    Setiap orang memiliki perbedaan dalam menafsirkan sebuah sistem

    Pendeskripsian metodologi sistem yang relevan dan menjelaskan hubungan pengaruh akan sangat bermanfaat sebagai langkah awal bagi pemecahan masalah secara umum.

    Prinsip-prinsip tersebut dengan mudah dapat diterapkan bagi sebuah permasalahan.

Selasa, 06 April 2010

Ada tiga langkah menutuskan

  1. Mengenali masalah
  2. Mengembangkan alternative yang mungkin
  3. Memilih alternative yang bailk (menurut sipengambl keputusan)
  4. Evaluasi

Sistem tertutup

  1. Sistem statis= tidak berubah dari waktu kewaktu
  2. Sistem dinamis sederhana= berubah tapi pada priode waktu yang sama akan kembali kekeadaan semula
  3. Homos statis sistem yang statis didalam suatu lingungan yang dinamis

Sistem terbuka

  1. Sistem sel-sel darah
  2. Sistem sosiogenetik- sistem tumbuh
  3. Sistem binatang(tumbuh- berkembang- bergerak)
  4. Sistem manusia (
  5. Sistem sosial (menyangkut manusia & sistem lain

Tahap analisa sistem & persoalan yang dihadapi

  1. Pembuatan model= proses untuk mengambarkan berbagai hubungan dalam persoalan yang sedang dihadapi dalam bentuk formal atau matematis
    1. Pembuatan persoalan=menentukan dengan jelas batasan2 keputusan
    2. Penetapan hasil = menentukan berbagai hasil &alternative
    3. Menetukan variable sistem
    4. Pembuatan model terstruktur
    5. Penentun nilai

Tahapan penggambaran diagram keputusan

  1. Kumpulkana alternative awal
  2. Kejadian takpasti melingkupi alternative awal
  3. Alternative lanjutan
  4. Kejadian tak pasti yang malinglupi alternative lanjutan


 

Minggu, 04 April 2010

kewirausahaan

Ilmu kewirausahaan : suatu ilmu yang mempelajari niai(value), kemampuan (ability) dan perilaku(behavior) seseorang dalam menghadapi tatangan hidup dan memperoleh peluang denga berbagai resiko yang mungkin dihadapi.

Objek studi kewirausaan

  1. Kemapuan merumuskan tuuan hidup/ usaha
  2. Kemampuan memeotivasi diri
  3. Kemampuan dan kebiasaan berinisiatif
  4. Kemampuan untuk membentk modal uang atau barang modal
  5. Kemampuan untuk mengatur waktu& membiasakan dii tepat waktu
  6. Kemampuan mental yang di landasi agama
  7. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah

Imbalan kewirausahaan

Laba: bebas dari batasan gaji

Kebebasan: bebas dari pengurusan& birokrasi organisasi

Kepuasan menjalani hidup:bebas dari rutinitas kebosanan & pekerjaan yang tidak menantang

Ciri-ciri dan watak wirausaha

  1. Percaya diri = keyakinan ketidak tergantungna individualitas dan optimism
  2. Berorientasi dan hasil= kebutuhan utnuk berperestasi , berorientasi laba ketekunan ketabhan ,tekad kerja keras ,mempuyai dorongan kuat energetic daninisiatif
  3. Mengambil resiko= kemamopua untuk megambil resiko yang wajar dan suka tantangan
  4. Kepemimpinan = perilaku sebagai pemimpin bergauk dengan orang lain menghadapi saran &keritik
  5. Keorisinilan = inovatif dan kereatif serta fleksibel
  6. Berorietasi kemasa depan= pandangna kedepan , perspektif


 


 

Nilai-nilai dan perilaku wirausaha

Value

behaviour

  1. Commitment

Staying with a task until finished

  1. Moderate risk

Not gambling cut choosing a middle course

  1. Seeing oppurtunities

And grasping them

  1. Objectivity

Observing reality clearly

  1. Feedback

Analyzing timely performance data to guide activity

  1. Optimism

Showing confidence in novel situations

  1. Money

Seeing ot as resource and not an and it

  1. Proactive management

Managing though reality based on for ward planning


 

Proses bisnis

  1. Anda + dana
  2. Ide >kemauan kemamouan > semangat & kerja keras > loyalitas& tanggung jawab > wirausaha
  3. Anda+ide+uang+fasilitas keredit orang lain+ barang jasa+ pasar+ uang+ laba

Entrepreneur building


 


 

Kelasifikasi wirausaha

  1. Founder/ ownwer= pendiri
  2. General manager= orang yang mampu mengelola perusahaan
  3. Wirausaha artisan= orang yang melalui bisnis dengan sedikit pengetahuan & teknologi
  4. Wirausaha opportunities=orang yang memulai bisnis dengan pengetahuan dan management
  5. Franchisee

Kelasifikasi perusahaan

  1. Marginal firm= perusahaan yang memberikan laba minimal bagi pemiliknya
  2. Attractive small firms= perusahaan yang memberikan laba besar bagi pemiliknya
  3. High potential ventures= perusahaan yang mempuyai prospek pertumbuhan yang besar

Tantangan yang harusdi hadapi wirausaha

  1. Pertumbuhan supertore
  2. Perlusan teknologi informasi dan internet
  3. Timbulnya perekonomian global

Jenis tantangan

  1. Perfect competition (persaingan sempurna0 penjual bayak pembeli banyak
  2. Monopoly= penjual 1 pembeli banyak(pertamina)
  3. Oligopoly=penjual banyak pembeli sedikit(sayur mayor)

Tantangan wirausaha

  1. Tantangan pertumbuhan penduduk
  2. Tantangan keanekaragaman sdm
  3. Tantangna etika
  4. Tantangna gaya hidup & kecendrungannya
  5. Tantangan persaingan global
  6. Tantangan pengangguran
  7. Tantangan tanggung jawab sosial
  8. Tantangan kemajuan teknologi

Cara-cara menuju dunia bisnis / usaha

  1. Memasuki bisnis keluarga
  2. Membuka bisnis
  3. Membuka bisnis baru
  4. Membeli bisnis yang sudah ada

Jenis perizinan

  1. Izin prinsip dari instansi teknis
  2. Situ
  3. Siup
  4. Tdp
  5. Npwp
  6. Akte

Ciri-ciri manajemen bisnis keluarga

  1. Kebutuhan akan manajemen yang bagus
    1. Merangsang pemikiran strategi baru
    2. Merekrut /menarik dan mempertahankan karyawan
    3. Menciptakan organisasi yang fleksibel
  2. Karyawan non keluarga dalam perusahaan keluarga
  3. Adaya dewan keluarga.

Wira Usaha adalah kemampuan untuk berdiri sendiri, berdaulat, merdeka lahir batin, sumber peningkatan kepribadian, suatu proses dimana orang mengajar peluang, merupakan sifat mental dan sifat jiwa yang selalu aktif, dituntut untuk mampu mengelola, menguasai, mengetahui dan berpengalaman untuk memacu kreatifitas.

* Kunci keberhasilan Wira Usaha *
1. Kemauan yang keras
2. Perjuangan tak kenal lelah
3. Kesediaan menghadapi segala kemungkinan
4. Selalu berproses pikir positif
5. Telaten dan ulet dalam melakukan pekerjaan
6. Informasi dan konfirmasi harus selalu mendapatkan