selamat datang di blog saya

semoga isi blog ini bermanfaat buat anda...

Cari Blog Ini

Sabtu, 08 Mei 2010

Analisis varians (analysis of variance, ANOVA)

TUGAS

PERANCANGAN EKSPERIMEN


 


 



 


 

Disusun oleh ;

    Mokhamad Sarifudin (07.02.5321)

    Yayan Subayo (07.02.5336)

    M.Randi.A (07.02.5 )


 


 


 

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI "AKPRIND"

YOGYAKARTA

2010

PENDAHULUAN

Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi. Ia merupakan pengembangan dari masalah Behrens-Fisher, sehingga uji-F juga dipakai dalam pengambilan keputusan. Analisis varians pertama kali diperkenalkan oleh Sir Ronald Fisher, bapak statistika modern. Dalam praktek, analisis varians dapat merupakan uji hipotesis (lebih sering dipakai) maupun pendugaan (estimation, khususnya di bidang genetika terapan).

Secara umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antarcontoh (among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh (within samples). Dengan ide semacam ini, analisis varians dengan dua contoh akan memberikan hasil yang sama dengan uji-t untuk dua rerata (mean).

Supaya sahih (valid) dalam menafsirkan hasilnya, analisis varians menggantungkan diri pada empat asumsi yang harus dipenuhi dalam perancangan percobaan:

  1. Data berdistribusi normal, karena pengujiannya menggunakan uji F-Snedecor
  2. Varians atau ragamnya homogen, dikenal sebagai homoskedastisitas, karena hanya digunakan satu penduga (estimate) untuk varians dalam contoh
  3. Masing-masing contoh saling independen, yang harus dapat diatur dengan perancangan percobaan yang tepat
  4. Komponen-komponen dalam modelnya bersifat aditif (saling menjumlah).


 

Analisis varians relatif mudah dimodifikasi dan dapat dikembangkan untuk berbagai bentuk percobaan yang lebih rumit. Selain itu, analisis ini juga masih memiliki keterkaitan dengan analisis regresi. Akibatnya, penggunaannya sangat luas di berbagai bidang, mulai dari eksperimenlaboratorium hingga eksperimen periklanan, psikologi, dan kemasyarakatan

Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/ANOVA


 

TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS VARIANSI SATU ARAH

(One Way ANOVA)

Analisis variansi adalah suatu prosedur untuk uji perbedaan mean beberapa populasi.

Konsep analisis variansi didasarkan pada konsep distribusi F dan biasanya dapat diaplikasikan untuk berbagai macam kasus maupun dalam analisis hubungan antara berbagai varabel yang diamati. Dalam perhitungan statistik, analisis variansi sangat dipengaruhi asumsi-asumsi yang digunakan seperti kenormalan dari distribusi, homogenitas variansi dan kebebasan dari kesalahan

Asumsi kenormalan distribusi memberi penjelasan terhadap karakteristik data setiap kelompok. Asumsi adanya homogenitas variansi menjelaskan bahwa variansi dalam masing-masing kelompok dianggap sama. Sedangkan asumsi bebas menjelaskan bahwa variansi masing-masing terhadap rata-ratanya pada setiap kelompok bersifat saling bebas.

Analisis variansi adalah suatu prosedur untuk uji perbedaan mean beberapa populasi (lebih dari dua).


 


 


 


 


 

Hipotesis ANOVA satu arah

  • H0 : μ1= μ 2 = μ 3 = … = μ k
    • Seluruh mean populasi adalah sama
    • Tidak ada efek treatment ( tidak ada keragaman mean dalam grup )
  • H1 : tidak seluruhnya mean populasi adalah sama
    • Terdapat sebuah efek treatment
    • Tidak seluruhmean populasi berbeda ( beberapa pasang mungkin sama )

Partisi Variansi

Variansi total dapat dibagi menjadi 2 bagian :

SST = SSG + SSW

SST         = Total sum of squares (jumlah kuadrat total ) yaitu penyebaran.

agregat nilai data individu melalui beberapa level vaktor

SSG/SSB    = Sum of squares between-grup ( jumlah kuadrat antara ) yaitu

penyebaran diantara mean sampel factor .

SSW/SSE    = Sum of squares within-grup ( jumlah kuadrat dalam ) yaitu

penyebaran yang terdapat diantara nilai data dalam sebuah level

factor tertentu


 

Rumus jumlah kuadarat total ( total sum of squares )

SST = SSG + SSW


 

Dimana

SST = total sum of squares ( jumlah kadarat total )

k = levels of treatment ( jumlah populasi )

ni = ukuran sampel dari poplasi i

x ij = pengukuran ke-j dari populsi ke-i

x = mean keseluruha ( dari seluruh nilai data )


 

Variansi total

++…

Rumus untuk mencari variasi jumlah kuadrat dalam


 

Keterangan :

SSW/SSE = jumlah kuadrat dalam.

k = levels of treatment ( jumlah populasi )

ni = ukuran sampel dari poplasi i

x ij = pengukuran ke-j dari populsi ke-i

x = mean keseluruha ( dari seluruh nilai data )

Rumus untuk mencari varisi diantara grup


 

Keterangan :

SSB/SSG = jumlah kuadrat diantara

k = levels of treatment ( jumlah populasi )

ni = ukuran sampel dari poplasi i

x ij = pengukuran ke-j dari populsi ke-i

x = mean keseluruha ( dari seluruh nilai data )

Rumus variasi dalam kelompok


 

MSW = Rata-rata variasi dalam kelompok

SSW = jumlah kuadrat dalam

N-K = derajat bebas dari SSW

rumus variasi diantara kelompok


 

MSW/SSW = Rata-rata variasi diantara kelompok

SSG = jumlah kuadrat antara

k-1 = derajat bebas SSG


 

Tabel anova satu arah (one-way anova)

Source

Of varian

SS

df

Mean square

Fratio

Between/grup

SSB/SSG

k-1


 


 

Withtin/error

SSW/SSE

n-k


 

total

SST

n-1

  


 

Sumber : Modul Praktikum Statistikaii Program Studi Statistika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada 2007.


 

ANOVA DUA ARAH

Tujuan dan pelaksanaan praktikum ANOVA 2 arah, yakni :

1.     Untuk mengetahui dan memahami uji statistik dengan menggunakan ANOVA, terutama ANOVA 2 arah,

2.     Untuk mengetahui persoalan dan masalah-masalah yang berkaitan dengan uji ANOVA 2 arah dalam kehidupan sehari-hari.

3.     Agar dapat menyelesaikan persoalan uji ANOVA 2 arah dan menarik kesimpulan yang sesuai dengan persoalan yang diujikan.


 

  1. Teori

Analisis ragam (Analysis of Variance) atau yang lebih dikenal dengan istilah ANOVA adalah suatu teknik untuk menguji kesamaan beberapa rata-rata secara sekaligus. Uji yang dipergunakan dalam ANOVA adalah uji F karena dipakai untuk pengujian lebih dari 2 sampel.

Anova dapat digolongkan kedalam beberapa kritenia, yaitu :

1.    Klasifikasi 1 arah

ANOVA kiasifikasi 1 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada pengamatan 1 kriteria.

2.    Klasifikasi 2 arah

ANOVA klasifikasi 2 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada pengamatan 2 kriteria.

3.     Klasifikasi banyak arah

ANOVA banyak arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada pengamatan banyak kriteria.

Pada pembahasan. kali ini, dititikberatkan pada pengujian ANOVA 2 arah yaitu pengujian ANOVA yang didasarkan pada pengamatan 2 kriteria. Setiap kriteria dalam pengujian ANOVA mempunyal level.

Contoh :


 


 


 


 


 


 


 


 

Kriteria dan Level

Asumsi pengujian ANOVA:

1.     Populasi yang akan diuji berdistribusi normal

2.     Varians/ragam dan populasi yang diuji sama

3.     Sampel tidak berhubungan satu dengan yang lain

Tujuan dan pengujian ANOVA 2 arah ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh dan berbagai kriteria yang diuji terhadap hasil yang diinginkan. Misal, seorang manajer teknik menguji apakah ada pengaruh antara jenis pelumas yang dipergunakan pada roda pendorong dengan kecepatan roda pendorong terhadap hasil penganyaman sebuah karung plastik pada mesin circular.

Dalam pengujian ANOVA ini, dipergunakan rumus hitung sebagai berikut:
Tabel 5.1 Analisis Ragam Klasifikasi Dua Arah

Sumber Keragaman

Jumlah Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat Tengah

F hitung

Nilai tengah baris

JKB

r – 1

s12 =


 

Nilai tengah kolom

JKK

k – 1

s22 =

 

Galat

(Error)

JKG

(r – 1) (c – 1)

s32 =

Total

JKT

rc – 1

  

Sumber: Walpole, Ronald E. (1995)

Dimana:

Dimana :

            JKG = JKT – JKB - JKK


 


 

Anova dua jalur mempertimbangkan 2 faktor yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan (dispersi) dan nilai-nilai yang dihitung dengan standar deviasi atau varians. Apabila para peneliti inign menguji efektivitas keberdaaan dua buah factor, yang masing-masing faktornya terbagi atas beberapa kategori, peneliti dapat,menggunakan 

Sumber : modul praktikum STATISTIKA 2 jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.


 

PERBANDINGAN ANOVA SATU ARAH DENGAN ANOVA DUA ARAH

Sebenarnya analisis ANOVA satu arah dapat dipakai untuk menghadapi kasus variabel bebas lebih dari satu. Hanya saja analisisnya dilakukan satu per satu, sehingga akan menghadapi banyak kasus ( N semakin banyak ).
Dengan melakukan Anova dua arah akan dihindari pula pula terjadinya noise (suatu kemungkinan yantg menyatakan terdapat suatu efek karena bercampurnya suatu analisis data). Noise ini dapat dihindari pada ANOVA dua arah karena analis disini melibatkan kontor terhadap perbedaan(katagorikal) variabel bebas.
Interaksi suatu kebersamaanantar fektor dalam mempengaruhi variabel bebas, dengan sendirinyapengaruh faktor-faktor secara mandiri telah dihilangkan. Jika terdapat interaksi berarti efek faktor satu terhadap variabel terikatakan mempunyai garis yang tidak sejajar dengan efek faktor lain terhadap variabel terikatsejajar (saling berpotongan), maka antara faktor tidak mempunyai interaksi.
Anova dua arah digunakan peneliti untuk mengatasi perbedaan nilai variabel terikat yang dikategorikan berdasarkan variasi bebas yang banyak dan masing-masing variabel terdiri dari beberapa kelompok. Anova dua arah merupakan penyempurnaan Anova satu arah.Anova dua arah lebih efisien daripada anovasatu arah, karena:

kasus yang dihadapi lebih sedikit yaitu sejumlah sampel

. noise dapat dihilangkan.
• dapat diketahui unsur kebersamaan variabel bebas dalam mempengaruhi variabel terikat. 

Sumber :http://kelompok7iiiastatistikadasar.blogspot.com/2009/11/anova.html

REGRESI LINIER BERGANDA

(Multiple Regression)

Analisis regresi adalah suatu analisis statistik yang memanfaatkan hubungan antara dua variable atau lebih yaitu variable Y ( variabel dependen atau respons) pada beberapa variabel lain X1,X 2 , ,X k , ( variabel independent atau predictor ).

Dalam bagian ini akan dijelaskan secara singkat bagaimana garis regresi dapat ditentukan dan yang akan ditinjau yaitu garis regresi variable dependent (Y) atas variable-variabel independent (Xi) yang paling sederhana, dan selanjutnya disebt regresi linier berganda. Persamaan umum untuk regresi linier berganda yaitu:

Y= β0+ β1 X1+ β2 X2+…+ βK XK+ ε

Dengan:

b konstan

b ...b k = 1 koefisien populasi variable independent

e = Random error

Koefisien-koefisien dari persamaan regresi berganda selanjutnya diestimasi dengan menggunakan sampel-sampel, yang prosesenya serupa dengan regresi linier sederhana yaitu dengan meminimalkan nilai error, sehingga diperoleh persamaan regresi:

yˆ = bo + b1 x1i + b2 x2i + ….+ bk xki

Dengan:

b0 = nilai estimasi untuk konstan

b1 ….bk = nilai estimasi untuk koefisien variable independent

Seperti halnya regersi linier sederhana, maka untuk regresi linier berganda, terlebih dahulu perlu diuji apakah regresi linier ganda yang diperoleh berdasarakan data sampel berugna atau tidak. Untuk itu dilakukan uji hipotesis nol bahwa model regresi tidak layak dipakai melawan hipotesis alternative yaitu model regresi layak dipakai. Uji yang digunakan adalah uji menggunakan statistic

F berbentuk:


 

Dengan k adalah jumlah variable yang diikutsertakan dala persaman regresi. Dalam uji hipotesis, digunakan daerah kritis:

Ho ditolak jika F > Fk,n-k-1,α

Selanjutnya, jika odel regresi yang diperoleh layak digunakan akan dilakukan lagi
uji terhadap koefisien-koefisien regresi secara terpisah untuk mengetahui apakah
koefisien tersebut layak dipakai dalam persamaan atau tidak, dengan :

  • Hipotesis

    H0 : βj = 0

    H1 : βj ≠ 0

  • Statistik Uji


     

Koefisien Determinasi Ganda

Koefisien determinasi adalah nilai yang menunjukkan seberapa besar nilai variable Y dijelaskan oleh variable X.

=

Nilai R2 yang mendekati 0 (nol) menunjukkan bahwa data sangat tidak cocok dengan model regresi yang ada dan sebaliknya, jika nilai R2 mendekati 1 (satu) menunjukkan bahwa data cocok terhadap model regresi.


 

REVIEW

Analisis variansi

Rancangan dengan 1 faktor – perlakuan = tingkat factor

Rancangan dengan >1 faktor – perlakuan = kombinasi dari tk factor

1 faktor

Varietas

V1

V2

V3

Y11

Y21

Y31

Y12

Y22

Y33

.        .    .

.    .    .

.    .    .

Y1n1

Y2n2

Y3n3


 

Efek dari factor ; perubahan hasil/ respon karena berubahnya tingkat-tingkat factor

2 faktor

 

V1

V2

P1

p1 v1

p1 v2

P2

p2 v1

p2 v2

P3

p3 v1

p3 v2

   
 

V1

V2

P1

y111

y121

 

y112

122

 

y11n

y12n

   
 

V1

V2

P2

y211

y221

 

212

y222

 

y21n

y22n

   
 

V1

V2

P3

y331

y321

 

y322

y322

 

y31n

y32n

Interakasi dari 2 faktor ; perubahan respon karena perubahan dari tingkat-tingkat faktor kedua faktor tersebut

Rancangan dengan 1 faktor

    
 

1

2

3

…..

k

observasi

y11

y21

y31

….

yk

y12

y22

y32

…..

yk2

   

….

 

y1n1

y2n2

y3n3

 

yknk

Jumlah

     

total

     


 

K= kolom,    ni= baris    n= jumlah observasi        

Analisis variansi

Jumlah kuadrat (jk) total =


 

Jkp


 

JKS= jk- jkp

Table anava

Sumber variansi

d.k

Jk

Kr

f

Perlakuan

k-1

jkp

Krp =


 

F*=

Sesatan

N-k

jks

Krs =

Total

N-1

jk

 

Ho ditolak jika F* > F (α ; k-1; N-k)


 

PERBANDINGAN GANDA

Jika dalam analisis variansi ho ditolak , berarti terdapat perbedaan mean perlakuan. Untuk mengetahi mean-mean mana saja yang berbeda maka dilakukan perbandingan ganda antara lain dengan metode newton keuls.

Langkah-langkah nya adalah

  • Mula-mula mean tersebut diurutkan dari yang terkecil sampai yang terbesar

  • Diuji terlebih dahulu mean terbesar dangan yang terkecil , yang terbesar dengan yang terbesar kedua , dan seterusnya

µ1, µ2, µ3, µ4, µ5

diurutkan

µ1≤ µ2≤ µ3≤ µ4≤ µ5

Ho: µ5= µ1    p=5

H1: µ5 ≠ µ1

Hipotesis

Ho: µ5 = µ1

H0: µ5 = µ2

.

.

.

H0: µ2= µ1


 


 

Statistik uji

g =

SE        ; (ni≠nj)

SE    (ni = nj)


 

Perbandingan ganda

Ho ditolak jika g > g (f, p, α )


Table distr 'STUDENZED RANGE)


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 


 

PEMBAHASAN

Anava satu arah

  1. J. R. Reed ingin mengetahui apakah rata-rata jumlah jam kerja per minggu para manajer sama pada tiga perusahaan yang ada (Buffalo, Pittsburgh, and Detroit). Sampel acak sederhana yang terdiri dari 5 orang manajer pada masing-masing perusahaan diambil dan jumlah jam kerja minggu yang lalu masing-masing manajer tersebut dicatat. Hasilnya seperti berikut.

    Dengan α 5%

Observasi

Prshn 1 Buffalo

Prshn 2 Pittsburgh

Prshn 3 Detroit

1

48

73

51

2

54

63

63

3

57

66

61

4

54

64

54

5

62

74

56

Total

275

340

285

Rata-rata

55

68

57


 

Ho: rata-rata jumlah jam kerja perminggu para manajer tidak sama dari perusahaan (Buffalo, Pittsburgh, and Detroit)

H1:ada perbedaan yang signifikan rata-rata jumlah jam kerja perminggu para manajer dari perusahaan (Buffalo, Pittsburgh, and Detroit).

Yi= 275 340 285 →Y…= 900    k= 3        N= 15

I : 55 68 57 →     ..= 60    ni=5        

JK= ( 2304+ 2916+ 3249+ 2916+ 3844+ 5329+ 3969+ 4356+ 4096+ 5476+ 2601+ 3969+ 3721+ 2916+ 3136 ) –

     = 54798- 54000

     = 798

JKP = -

= 54490 – 54000

= 490

JKS =JK-JKP = 798- 490

=308

TABEL ANAVA

Sumber variansi

d.k

Jk

Kr

f

Perlakuan

3-1 = 2

490

245

9.55

Sesatan

15-3 = 12

308

25.66

Total

15-1 = 14

1097

 


 

Hipotesis :

Ho= µ1= µ2=µ3

H1 = tidak semua µ1 sama i.1,2,3

Tingkat signifikan α = 5%

F(α ; k-1 ; N-k) = f (0.05 ; 2 ;15) = 3.89

Kesimpulan

Karena F = 9,55 > F0,05;2;12 = 3,89, maka H0 ditolak.     Rata-rata jumlah jam kerja para manajer perminggu pada tiga perusahaan (Buffalo, Pittsburgh, and Detroit) tidak sama


 

Perbandingan ganda


 

55 < 57 < 68

µ1 µ2 µ3

krs = 25.66

n= 5    k= 3    N=15

SE= = 2.26     α= 0.05    F= 15-3= 12

Perbandingan

Yi-yj

SE

G

P

G(12; p ;0.05)

µ3 vs µ1

68-55=13

2.26

5.75

3

3.77 Ho ditolak

µ3 vs µ2

68-57=11

2.26

4.87

2

3.08 Ho ditolak

µ2 vs µ1

57-55=2

2.26

0.88

2

3.08 Ho diterima*


 

Kesimpulan µ1= µ2≠ µ3

atau µ1= µ2 < µ3


 


 

  1. Terdapat 4 metode diet, berikut adalah data 10 orang sampel yang didata rata-rata penurunan berat badan, setelah sebulan melakukan diet
     

    Penurunan berat badan (Kg)

     

    Metode-1

    Metode-2

    Metode-3

    Metode-4

    member#1

    4

    8

    7

    6

    member#2

    6

    12

    3

    5

    member#3

    4

      

    5

    Total

    14

    20

    10

    16

    Y ̅I

    4.66

    10

    5

    5.33


     

Apakah keempat metode diet tersebut memberikan rata-rata penurunan berat badan yang sama? Uji pendapat tersebut dengan taraf nyata 5 %

Solusi :

.H0 : Setiap metode memberikan rata-rata penurunan berat badan yang sama

H1 : ada perbedaan yang signifikan setiap metode terhadap hasil penurunana berat badan

Yi= 14 20 10 16 →Y…=60    k= 4        N= 10

I : 4.66
10
3.33 5.33 → =6.25    n1=3, n2=2 ,n3=2, n4=3

JK =     16+ 36+ 16+ 64+ 144+ 49+ 9+ 36+ 25+ 25 -

= 420- 360

= 60

Jkp =-

= 40.66

Jks= jk-jkp= 60-40.66

= 19.34

Table anava

Sumber variansi

d.k

Jk

Kr

f

Perlakuan

4-1 = 3

40.66

13.55

4.19

Sesatan

10-4 = 6

19.34

3.23

Total

10-1 = 9

60

 


 

Tingkat signifikansi α= 5 %

F= (0.05 ; 3 ; 6)= 4.76

F*= 4.19 < fα = 4.76

Ho = diterima

H1 = di tolak

Kesimpulan = Setiap metode memberikan rata-rata penurunan berat badan yang sama

SUMBER : http://kelompok7iiiastatistikadasar.blogspot.com/2009/11/anova.html


 

  1. Dari 5 tablet sakit kepala yang diberikan kepada 25 orang dicatat berapa lama tablet-tablet itu dapat mengurangi rasa sakit. Ke-25 orang itu dibagi secara acak ke dalam 5 grup dan masing-masing grup diberi satu jenis tablet. a = 0.05

    Lamanya Hilang Rasa Sakit

     

    Tablet

     

    A

    B

    C

    D

    E

     

    5

    9

    3

    2

    7

     

    4

    7

    5

    3

    6

    8

    8

    2

    4

    9

    6

    6

    3

    1

    4

    5

    9

    7

    4

    7

    Total


     

    Rata-rata

    28


     

    5.6

    39


     

    7.8

    20


     

    4

    14


     

    2.8

    33


     

    6.6

    134


     

    5.36

    H0 =


    Dari kelima tablet sakit kepala itu mengurangi rasa sakit yang sama

H1 = ada perbedaan yang signifikan dari kelima tablet sakit kepala tersebut untuk mengurangi rasa sakit kepala

Yi= 28 39 20 14 33 →Y…=134    k= 5        N= 25

I : 5.6
7.8
4 2.8 6.6→ = 5.36    n= 5


 


 

Hasilnya dan perhitungan lainnya :

Analisis Ragam bagi Data Klasifikasi Satu Arah

Sumber variansi

d.k

Jk

Kr

F hitung

Perlakuan

4

79,76

19,94

7,67

Sesatan

20

52

2,6

Total

24

131,76

  

Tingkat signifikansi α= 5 %

F= (0.05 ; 4 ; 20)= 2.87

F*= 7.67 > fα = 2.87

Ho = di tolak

H1 = diterima

Kesimpulan =
ada perbedaan yang signifikan dari kelima tablet sakit kepala tersebut untuk mengurangi rasa sakit kepala

Perbandingan Ganda


 

2.8    4    5.6    6.6    7.8

µ1    µ2    µ3    µ4    µ5


 

KRS = 2.6
k= 5    n=5    N= 25

SE:     α:0.05        F: 25-5= 20

Perbandingan

Yi-yj

SE

g

P

g (20; p ;0.05)

µ5 vs µ1

7.8- 2.8=5

0.72

6.94

5

4.24 Ho ditolak

µ5 vs µ2

7.8- 4=3.8

0.72

5.27

4

3.96 Ho ditolak

µ5 vs µ3

7.8- 5.6=2.2

0.72

3.05

3

3.58 Ho ditolak

µ5 vs µ4

7.8- 6.6=1.2

0.72

1.6

2

2.95 Ho diterima*

µ4 vs µ1

6.6- 2.8=3.8

0.72

5.27

4

3.96 Ho ditolak

µ4 vs µ2

6.6- 4=2.6

0.72

3.6

3

3.58 Ho ditolak

µ4 vs µ3

6.6- 5.6=1

0.72

1.38

2

2.95 Ho diterima*

µ3 vs µ1

5.6- 2.8=2.8

0.72

3.88

3

3.58 Ho ditolak

µ3 vs µ2

5.6- 4=1.6

0.72

2.22

2

2.95 Ho ditolak

µ2 vs µ1

4- 2.8=1.2

0.72

1.66

2

2.95 Ho diterima*


 

Kesimpulan µ1= µ2 ≠ µ3 = µ4= µ5

µ1= µ2 < µ3= µ4= µ5

Sumber : modul praktikum STATISTIKA 2 jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.


 

  1. Toko Appliance mempertimbangkan tiga orang tenaga pemasaran yang akan menggantikan manajer pemasaran yang telah pension.

    • Catatan bulan ketiga pemasaran tersebut dijadikan pertimbangan untuk memilih salah satu diantaranya.

    • Data penjualan bulanan dari ketiga tenaga pemasaran tersebut adalah sebagai berikut: dengan tingkat signifikansi α= 5 %


     

    Penjualan

     

    Nn. Mapes

    Tn. Sonnar

    Tn. Mafee

    Jan

    15

    15

    19

    Feb

    10

    10

    12

    Mart

    9

    12

    16

    April

    5

    11

    16

    mei

    16

    12

    17

    total

    55

    60

    80

    Rata-rata

    11

    12

    16

    Ho= tidak ada perbedaan dari ketiga tenaga pemasaran tersebut

     

H1= ada perbedaan yang signifikan antara ketiga tenaga pemasaran tesebut.

Yi= 55 60 80 →Y…= 195    k= 3        N= 15

I : 11 12 16 → ..= 13    ni=5        

JK= 225+ 100+ 81+ 25+ 256+ 225+ 100+ 144+ 121+ 144+ 361+ 144+ 256+ 256+ 289 -

= 2727-2535

= 192

Jkp= -

= 2605- 2535

=70

Tabel anava

Sumber variansi

d.k

Jk

Kr

f

Perlakuan

3-1= 2

90

35

3.44

Sesatan

15-3= 12

122

10.16

total

15-1=14

192

 

Hipotesisi

Ho= µ1= µ2= µ3

H1= tidak semua µ1 sama

Tingkat signifikansi α= 5%

F (0.05;4;20) = 3.89

F*= 3.44<3.89

Ho di terima ( tidak ada perbedaan dari ketiga tenaga pemasaran tersebut)

Sumber: http://eprints.undip.ac.id/6795/1/Analysis_of_Variance.pdf


 

ANAVA DUA ARAH

  1. Data berikut ini adalah nilai akhir yang dicapai oleh 4 mahasiswa dalam mata kuliah kalkulus, manajemen, fisika, dan agama.

Daftar Nilai Akhir Mahasiswa

Mhs

Mata Kuliah

Total

Kalkulus

Ekonomi

Fisika

Agama

 

1

68

94

91

86

339

2

83

81

77

87

328

3

72

73

73

66

284

4

55

68

63

61

247

Total

278

316

304

300

1198

Lakukan analisis ragam, dan gunakan taraf nyata 0.05 untuk menguji hipotesis bahwa :

a.    Keempat mata kuliah itu mempunyai tingkat kesulitan yang sama!

b.     Keempat mahasiswa itu mempunyai kemampuan yang sama!

Penyelesaian :

1.     H0' = Keempat mata kuliah itu mempunyal tingkat kesulitan yang sama

    H0" = Keempat mahasiswa itu mempunyai kemampuan yang sama

2.     H1' = sekurang-kurangnya satu tidak sama

    H1" = sekurang-kurangnya satu tidak sama

3.    a = 0.05

4.     Wilayah kritik = f1 : 3.86, dan f2 : 3.86

5.    Perhitungan:


 


 

Hasilnya dan perhitungan lainnya

Analisis Ragam bagi Data Klasifikasi Dua Arah

Sumber Keragaman

Jumlah Kuadrat

Derajat

Bebas

Kuadrat Tengah

F hitung

Nilai tengah baris

1342.25

3

447.42

f1 = 10.3

Nilai tengah kolom

188.75

3

62.92

f2 = 1.45

Galat

(Error)

390.75

9

43.42

Total

1921.75

15

  

6.     Keputusan :

a.     Tolak H0', dan simpulkan bahwa keempat mata kuliah mempunyai kesulitan yang tidak sama.

b.     Terima H0", dan simpulkan bahwa keempat mahasiswa itu mempunyai kemampuan yang sama.

Sumber : Modul Praktikum STATISTIKA 2 jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma


 

  1. Seorang guru matematika ingin mengetahui efektivitas pemberian latihan soal dengan menggunakan perangkat dan buku paket terhadap dua kelompok siswa, yaitu dengan pengujian efektivitasnya berdasarkan hasil/skor latihan yang telah dibuat untuk siswa. Untuk kepentingan penelitiannya guru mengambil/memilih masing-masing 10 pandai untuk diberi dua perlakuan yang berbeda dan 10 siswa yang kurang pandai untuk keperluan berbeda pula 

Hasil penelitiannya ditunjukkan oleh data berikut ini:

LKS Buku Paket 
Siswa Pandai Siswa Lemah Siswa Pandai Siswa Lemah 
Nama Skor Nama Skor Nama Skor Nama Skor
A1 82 B1 45 C1 63 D1 40
A2 82 B2 50 C2 63 D2 50
A3 73 B3 60 C3 63 D3 60
A4 73 B4 50 C4 55 D4 50
A5 82 B5 45 C5 65 D5 42
A6 60 B6 50 C6 73 D6 53
A7 60 B7 45 C7 55 D7 43
A8 73 B8 60 C8 55 D8 62
A9 85 B9 45 C9 65 D9 35
A10 75 B10 60 C10 55 D10 50

Mengetes Homogenitas Dua Varians 

Homogenitas LKS dan Buku Paket 

1. Varians semua skor LKS = 14.242= 203.04 
Varians semua skor Buku Paket = 9,752 = 95.08

F=203.04=2.14 Jadi, Fhitung = 2.14
  95.08
2. Menentukan derajat kebebasan:
 db = n -1 dbLKS = 20-1 =19 = db1
 dbBuku Paket = 20 -1= 19 = db2
3. Menentukan Ftabel
Ftabel = F(a)(db1)(db2) = F(0.01)(19/19)=
Dengan interpolasi 
F(0.01)(16/19) = 3.12 )
  ( F(0.01)(19/19) = 3.12-3 ( 0.12) = 3.03
F(0.01)(20/19) = 3.00 ) 4

Jadi Ftabel = 3.03
4. Kriteria Homogenitas 
Karena Fhitung > Ftabel, varians perlakuan LKS dan Buku Paket Homogen.

Homogenitas Skor Siswa Pandai dan Lemah 
1. Varians semua skor siswa pandai = 10.052 = 101.19
2. Varians semua skor siswa lemah = 7.572 = 57.36
Dengan cara seperti di atas diketahui Fhitung < Ftabel maka kedua varians juga homogen.

Homogenitas pasangan LKS – Siswa Pandai, LKS-Siswa Lemah, Buku Paket- Siswa Pandai, Buku Paket- Siswa Lemah.

LKS – Siswa Pandai : 82, 82, 73, 73, 82, 60, 60, 73, 85 , 75 (1)
LKS – Siswa Lemah : 45, 50 , 60, 50, 45, 50, 45, 60, 45, 60 (2)
B. Paket – Siswa Pandai : 63, 63, 63, 55, 65, 73, 55, 55, 65, 55 (3) 
B. Paket – Siswa Lemah : 40, 50, 60, 50, 42, 53, 43, 62, 35, 50 (4)

1. Varians –varians: 
V1 = 78.5
V2 = 43.3
V3 = 36.8
V4 = 74.3

2. Varians Gabungan :

Vgab = (9x78.5) + (9x43.3) + ( 9x36.8) + ( 9x74.3)
  9+9+9+9

Selanjutnya dengan menggunakan Uji Kai Kuadrat disimpulkan bahwa keempat varians di atas adalah homogen ( lihat perhitungan yang lengkap pada analisis Kai Kuadrat

Sumber: http://kelompok7iiiastatistikadasar.blogspot.com/2009/11/anova.html


 


 

KESIMPULAN

Analisis varians (analysis of variance, ANOVA) adalah suatu metode analisis statistika yang termasuk ke dalam cabang statistika inferensi. Dalam literatur Indonesia metode ini dikenal dengan berbagai nama lain, seperti analisis ragam, sidik ragam, dan analisis variansi

Secara umum, analisis varians menguji dua varians (atau ragam) berdasarkan hipotesis nol bahwa kedua varians itu sama. Varians pertama adalah varians antarcontoh (among samples) dan varians kedua adalah varians di dalam masing-masing contoh (within samples

Anova dua jalur mempertimbangkan 2 faktor yang mengakibatkan terjadinya penyimpangan (dispersi) dan nilai-nilai yang dihitung dengan standar deviasi atau varians. Apabila para peneliti inign menguji efektivitas keberdaaan dua buah factor, yang masing-masing faktornya terbagi atas beberapa kategori, peneliti dapat,menggunakan 


 

Anova dapat digolongkan kedalam beberapa kritenia, yaitu :

1.    Klasifikasi 1 arah

ANOVA kiasifikasi 1 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada pengamatan 1 kriteria.

2.    Klasifikasi 2 arah

ANOVA klasifikasi 2 arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada pengamatan 2 kriteria.

3.     Klasifikasi banyak arah

ANOVA banyak arah merupakan ANOVA yang didasarkan pada pengamatan banyak kriteria.


 


 

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/ANOVA

http://kelompok7iiiastatistikadasar.blogspot.com/2009/11/anova.html

Modul Praktikum StatistikaII Program Studi Statistika Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Gadjah Mada 2007

Modul Praktikum STATISTIKA 2 jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Gunadarma.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar